"Ini beneran surga." Davie mengatakan itu ketika dia sudah merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya dan rasa kaku itu terasa kembali nyaman. Qiana mendekat dengan membawa cream pijat kemudian memerintahkan sang suami untuk telungkup.
"Telungkup, biar aku pijitin." Jika dulu, ketika dia masih remaja, sang ayah sering memintanya untuk menginjak-injak tubuhnya untuk mengurangi rasa capeknya. Tapi setelah dia sudah dewasa, hal semacam itu sama sekali tak pernah dilakukan lagi. Apalagi Qiana di usia mudanya sudah menikah.
Davie jelas saja langsung menyanggupi ucapan Qiana dan setelahnya dia telungkup. "Buka aja bajunya. Biar aku oleskan creamnya." Lagi-lagi Davie menurut dan dia benar-benar merasa dimanja ketika telapak lembut milik Qiana mengolesi cream tersebut. Matanya tak bisa terbuka karena efek itu sepertinya mengendurkan saraf-sarafnya.
Qiana benar-benar telaten mengurus sang suami. Dan sifat pengertiannya itu sepertinya begitu luar biasa.