Ketika sambungan telepon sudah terputus, yang dilakukan oleh Davie untuk pertama kalinya adalah dengan mencari keberadaan Arkan. Entah kemana perginya lelaki itu. Kemudian dia menanyakan kepada teman dosennya.
"Bapak melihat Arkan?" orang -orang itu sudah mulai bersiap untuk tidur. Tapi cecunguk satu itu sama sekali tak terlihat.
"Oh… tadi Pak Arkan mau tidur di kamar aja, Pak. Ada sesuatu yang harus dikerjakan." Benar kan tebakannya. Karena itu, dia paham sekarang, apa yang diketahui oleh Qiana adalah karena aduan dari Arkan.
"Terima kasih, Pak." Davie tanpa banyak kata mendekati kamar dan mengetuk pintu tersebut. tanpa memanggil dan tanpa mengatakan apapun. Arkan di dalam sana sedang cekikikan seorang diri karena merasa berhasil mengerjai temannya. Biarkan saja lelaki itu berdiri di depan pintu kamar. Kalau tidak besok pagi, dia tak akan membukakan pintu tersebut.