Davie tahu dia telah melakukan kesalahan yang sama. Dia mengulangi suatu hal yang seharusnya tidak pernah dia lakukan lagi. Tapi jujur saja sampai sekarang, Rado adalah sebuah momok. Bahkan dia tak bisa membayangkan bagaimana kalau sampai Rado benar-benar menjadi adik iparnya.
Lelaki itu merasa sangat tak nyaman ketika memikirkannya. Apalagi, sosoknya terlalu dewasa. Jarak umurnya dengannya memang tidak jauh. Mungkin satu atau dua tahun saja. Tapi jika dia memikirkan, itu benar-benar menggelikan sekali.
Ketidaknyamanan yang dirasakan oleh Davie justru sama sekali tak ada pengaruhnya dengan Devie. Gadis itu sama sekali tak memikirkan tentang dua lelaki keren yang sedang mendekatinya. Dia juga tak merasa bangga menjadi rebutan.
Dia menjalani kegiatan sehari-hari dengan baik seperti biasa, dan dia juga bisa fokus melakukan aktivitasnya. Intinya, hidup Devie sangat baik-baik saja. Mengingat pertemuan antara Rado, Devie, dan Arkan membuat Devie mengingat pertemuan itu.
