Davie keluar dari ruangan Rado dengan wajah kakunya. Entah apa maksud Rado mengatakan ini. Tapi dia merasa jengkel luar biasa. Dia ingin berdamai tapi dia malah dibuat kesal dengan lelaki satu itu. ini sangat menyebalkan bagi Davie.
Masuk kembali di ruangan Qiana, Davie duduk di sofa dengan diam. Qiana yang melihat itu sudah tahu jika pasti terjadi sesuatu di ruangan Rado. Perempuan itu sudah memperingatkan Davie agar dia tak ke sana tapi masih saja tetap kukuh melakukannya.
Maka biarkan saja Davie menekuk wajahnya sekarang. Dia akan melanjutkan pekerjaannya. Barulah nanti dia akan bertanya tentang itu.
"Apa yang terjadi?" Qiana meninggalkan kursi kebesarannya dan ikut bergabung di sofa bersama Davie. lelaki itu belum mengatakan apapun, tapi wajahnya mengatakan semuanya.
Davie menatap Qiana dan mengatakan apa yang tadi dikatakan oleh Rado. Dia seperti anak kecil yang mengadu kepada ibunya karena mainannya diambil oleh temannya. Tapi Davie sama sekali tak peduli.