Davie dan Qiana duduk berdua dengan memisahkan diri dari yang lainnya. Teman-teman dan keluarga masih ada di rumah besar tersebut karena acara lamaran romantis yang dilakukan oleh Davie baru saja berakhir sekitar setengah jam yang lalu.
Dan Qiana baru saja menyadari sesuatu. Ketika dia melihat di sekitarnya, rumah ini memang kosong.
"Jadi sebenarnya ini rumah siapa?" Qiana kembali bertanya. Davie menatap perempuan itu dan tangannya terangkat untuk mengelus wajah Qiana. Davie kini merasa benar-benar bodoh karena dia dulu menyia-nyiakan perempuan cantik ini.
"Dav?" Qiana mendesak. Dia tak ingin pertanyaannya lagi-lagi tak terjawab.
"Ini rumah kita." Begitu ringan Davie menjawab. Dan itu tak serta membuat Qiana kaget. Dia hanya berekspresi datar kemudian kembali bersuara.
"Rumah kita?"