Davie jelas tak bisa konsentrasi terlalu jauh ketika masalah yang dimiliki nya sekarang belum terselesaikan. Karenanya, dia memutuskan untuk pergi ke kantor Qiana dan menyelesaikan semuanya.
"Mau kemana lo?" begitu Arkan bertanya ketika Davie berdiri sedangkan dia masih ada duduk dengan tenang di depan Davie.
"Gue ada urusan. Kalau lo mau, lo bisa gantiin gue ngajar di kelas gue habis makan siang." Seperti tak memiliki dosa sama sekali dia mengatakan itu. Yang mendapatkan dengusan dari Arkan.
"Siang gue punya kelas." Katanya yang membuat Davie tak peduli sama sekali. Lelaki itu melangkah lebar-lebar dan tak lagi menoleh ke belakang ketika Arkan memanggilnya.
Davie tak ingin lebih tolol lagi seperti beberapa tahun yang lalu. Dia tak ingin menyesal lagi melebihi sekarang. Karena kata orang, penyesalan terbesar adalah ketika orang yang kita cintai pergi dari kehidupan kita. Dulu, dia sama sekali tak peduli meskipun Qiana tak ada di sisinya. Tapi tidak untuk sekarang.