Davie masuk ke rumah Qiana dengan langkah pelan namun pasti. Hari ini dia belum bertemu dengan perempuan itu dan rasanya dia begitu merindukannya.
"Bunda!" ibu Qiana kebetulan ada di ruang keluarga dan beliau langsung menoleh setelah tahu Davie ada di sana.
"Dav?" pangilnya dan membuat Davie mendekat. Mencium tangan perempuan itu sebelumnya dan duduk di samping beliau. "Mau jalan?" tanyanya.
"Belum tahu, Bun. Lihat Qiana dulu, dia capek atau enggak." Bagi Davie sekarang, mungkin bertemu saja sudah cukup. Tapi kalau memang ada rencana dadakan juga bukan masalah.
Qiana turun dari lantai dua dan menemui Davie. Lelaki itu tadi memang sudah mengirim pesan kepada Qiana jika dirinya akan kesana. Karena perempuan itu menyetujuinya, Davie datang.
"Udah lama?" menggunakan piyama, Qiana terlihat cantik sekali. Rambut panjangnya tergerai dengan bandana kecil berwarna hitam berada di atas kepalanya. Wajahnya tanpa makeup dan terlihat natural sekali.