Vino menghela nafas saja melihat Vira meninggalkan dirinya dengan daun pintu yang hampir tertutup sempurna. Harusnya dia pergi tidur saja.
Tak berselang lama Vira kembali lagi. Wanita itu merapikan rambutnya ke bagian sisi kepala lalu kembali naik ke atas ranjang. Vino memang belum ngantuk. Dia berniat menunggu istrinya. Entah apa yang terjadi di luar sana. Sungguh Vino tak ambil peduli. Apalagi kalau berurusan dengan tamu asing mereka.
" kasihan Adelia kalau harus tinggal sendiri " ujar Vira mencoba membujuk suaminya, benar saja kan pikiran Vino. Pasti topik ya ini lagi.
"Dia tidak biasa tinggal sendiri. Dia merasa ketakutan hingga menyenggol gelas di meja makan." Vino memutar bola mata.
"Bukankah dia sudah kau beri pinjam kamar?"
"Tadi dia ingin mengambil cemilan."
Oh bagus sekali. Anggap saja rumah sendiri. Gerutu Vino jengkel di dalam hati.
"Apa itu makanan sehat ku? Aku tak suka ada yang menyentuh bagianku.. kecuali istriku!"