ReBirth 48
[Arc 2] Chapter 8-(39) : Reruntuhan rahasia?
Setalah kejadian itu, Shin membawa Fela yang tertidur menuju sebuah gua. Shin berisitirahat untuk beberapa jam sambil membiarkan Fela tetap tidur untuk menstabilkan dirinya serta agar point tersebut tidak turun. Setelah memulihkan mananya, Shin bangun dan keluar. Ia lalu mulai memburu hanya monster Rank C dan B. Sekaligus Shin menggunakan para monster untuk mendapatkan skill dengan membiarkan dirinya di hajar.
Setelah mendapatkan skill cukup banyak dalam setengah hari, Shin kembali ke gua tersebut dan mendapati Fela yang baru saja bangun dan melihat bahwa dirinya sendirian. Fela begitu panik karena tak dapat melihat Shin, saat Shin muncul. Tiba-tiba saja Fela menghilang dan muncul di depan Shin yang langsung memeluknya erat sambil menangis.
"Shin, Shin, Shin. Aku kira kau meninggalkanku," tangisnya sambil menggesek-gesekkan kepalanya di dada Shin. Shin kemudian mengelus-elus kepalanya dan menenangkannya.
"Yang barusan tadi itu ... Sebenarnya skill apa? Jika tadi adalah seseorang dengan niat membunuh, aku sudah pasti terluka parah," gumam Shin di dalam hati dengan heran, ia lalu melirik ke arah seorang wanita yang menangisinya hanya karena bangun dan tak melihat Shin disisinya.
"Aku baru ingat, sampai sekarang aku belum tau kekuatan aslinya kan. Juga jika dia mata-mata, tidak mungkin dia akan menjadi lemah."
Setelah memenangkan Fela, Shin lalu mengajaknya keluar. Fela mencatat semua monster yang sudah Shin bunuh, anehnya ... Kecepatan ia mencatat berkali-kali lipat lebih cepat daripada sebelumnya. Bahkan dia hanya melihat tumpukan monster itu sekitar 3x tapi dia sudah tau semua jumlahnya. Sebenarnya apa yang terjadi di sini?
Shin lalu mengajaknya memburu monster untuk mengetahui kekuatannya. Betapa kagetnya Shin saat ia sebenarnya sangat kuat, ia bisa puluhan monster rank C dengan mudah. Lalu alasan dia takut pada Shin sebelumnya itu apa? Itu menjadi tanda tanya besar bagi Shin.
Shin lalu menghabiskan kekuatannya untuk meningkatkan beberapa skillnya dan mendapatkan skill baru. Shin lalu kembali ke gua untuk memulihkan kekuatan lagi, saat itu tiba-tiba saja Fela membuat 3 buah lingkaran sihir yang membantu Shin mempercepat pemulihan kekuatannya seperti bukan apa-apa.
"Setelah aku memulihkan kekuatanku, aku harus menanyakan padanya semuanya," gumam Shin yang duduk bersila lalu mulai menutup matanya.
[>> ›Sistem‹ <<]
-Pijakan kuat- -Pukulan berapi- -Tebasan kilat- -Flame burst- -Beast- -Rage- -Process- -Demolition- -Demon aura- -Kaki berapi- -Kaki Es- -Mata elang- -Pendengaran tajam- -Pelepasan aura- -Ledakan aura- -Penyegelan aura- -Tekanan perusak-
Telah di pelajari
-Frost Steph- -Rage- -Pukulan api- -Tendnagan Es- -Tahan lelah- -Duri tajam- -Pukulan penghancur- -Tubuh batu- -Ledakan api-
Telah meningkat menjadi skill menengah.
♦→♦→♦→♦←♦←♦←♦
Shin yang sedang duduk di dalam sebuah gua, dibawahnya terlihat ada 3 buah Rune sihir yang di timpa untuk meningkatkan percepatan pemulihan stamina dan mana milik Shin.
Setelah mengisi kekuatan selama 2 jam, Shin akhirnya pilih dengan sempurna. Ia membuka matanya dan melihat bahwa Fela tidur di paha milik Shin dengan tenang. Shin melihat bahwa angka yang ada di kepala Fela sudah mencapai 92.
(Note : Jika ada yang bingung, kenapa Fela hanya dengan menggunakan Coruption 10x secara berturut-turut langsung membuatnya jatuh cinta pada Shin? Sedangkan pada Rie membutuhkan waktu berminggu-minggu dan hanya sampai di angka belasan? Jawabannya ada 2. Yang pertama adalah Shin dulu terlalu lemah dan hanya bisa menggunakan 2-3x Corruption, dan efeknya hanya kecil yaitu 1-2. Sedangkan Shin yang sekarang bisa menggunakannya sebanyak 10x dan sekali bertambah bisa sekitar 4-7 point. Alasan kedua adalah Rie dimulai dari -50, sedangkan Fela dimulai dari belasan karena rasa kagum saat melihat kekuatan Shin. Saat Fela merasa bimbang, marah, juga kesal. Shin menciumnya dan itu membuat point nya naik menjadi 22, dan perasaan senang, kaget, bingung yang di jadikan menjadi 1 membuat Coruption berfungsi secara maximal yaitu sekali terkena akan menambah 7 point. 7 x 10 = 70 + 22 = 92)
(Note kedua : Ada 2 tipe point. 1 point tetap dan point sementara. Point tetap adalah poin yang sudah dipengaruhi Coruption atau poin awal. Sedangkan point sementara adalah perubahan point secara drastis karena perasaan tertentu namun hanya bersifat sementara. Seperti point tetap seseorang tadinya 30, lalu dia tiba-tiba saja merencanakan pembunuhan maka point tersebut akan berubah menjadi point sementara. Disini karena point sementaranya adalah niat membunuh maka akan berada di sekitar -30 sampai -60. Contoh lainnya jika perasaan tersebut adalah perasaan marah. Maka point sementaranya akan menunjukkan -5 sampai -20. Cara membedakan point sementara adalah, jika point sementara akan ada garis bawah di bawah angkatnya, sedangkan point tetap tidak.)
Shin mengelus-elus kepala Fela, Fela yang sadar langsung bangun dan duduk di depan Shin sambil mengucek-ngucek matanya.
Tak lama setelah itu, Fela mendekat ke Shin dan langsung memeluknya.
"Baiklah, sekarang. Boleh aku tau siapa yang memerintahkanmu?", tanya Shin dengan nada lembut.
Fela menggesek-gesekan kepalanya di dada Shin. Ia lalu merosot ke bawah dan kembali tidur di pangkuan Shin dalam posisi tengkurap.
"Dia adalah Baren Cart, pemimpin dunia bawah kerajaan ini. Kekuatannya sangat kuat dan teknologi yang dia miliki juga sangat canggih. Dia memerintahkanku untuk memata-mataimu juga meracunimu, kalau bisa membunuhmu. Tapi saat aku melaporkan padanya bahwa kau sangat kuat, dia merubah rencananya dan akan datang kesini sendiri," jelas Fela dengan wajah masih mengantuk
"Selain itu, alasannya datang kesini juga bukan hanya untukmu. Organisi dunia bawah menemukan bahwa sebuah reruntuhan saat ini sedang terbuka di salah satu ujung pulau. Rumornya disana ada sebuah benda yang sangat kuat yang bisa meningkatkan kekuatan sihir."
Shin, mengerutkan dahinya, "Benarkah, apakah kau tau dimana tempatnya?" tanya Shin lagi
Fela lalu berbalik dan memasang posisi telentang sambil mengambil tablet miliknya. Ia lalu sedikit menekan-nekan tabletnya lalu memberikannya ke Shin.
"Disitu lokasinya. Menurut data mereka, mereka akan datang sekitar besok lusa," jawab Fela yang masih merasa sangat santai.
"Jika aku mendapatkan harta ini, kekuatanku akan sangat meningkat pastinya. Merebut harta paling berharga bagi kerajaan tentu akan semakin mudah," gumam Shin di dalam hatinya dengan merasa senang.l
Shin lalu mengelus-elus kepala Fela, "Kerja bagus."
Fela lalu tertawa kecil sambil merasa sangat senang.
"Lalu, apa yang akan Shin lakukan?" tanya Fela mendongak ke atas menatap Shin.
Shin menyeringai, "Tentu saja aku harus memberikan sambutan mereka jika tau para musuhku akan kesini, bukan?"
Sesaat kemudian, Shin melirik ke arah Fela dengan tatapan bingung namun juga penasaran.
"Memangnya kau tak takut pada mereka? Bukankah kau sendiri yang bilang bahwa dia sangat kuat?" tanya Shin menatap wajah Fela.
"Takut? Untuk apa? Bahkan jika aku akan berlari menuju kematian, asalkan kau ada di sebelahku. Maka aku akan berlari menuju kematian tersebut dengan tersenyum bahagia," jawab Fela dengan tersenyum senang.
Shin tersentak, ia lalu menghela nafas panjang. Efek dari skill Coruption bisa mempengaruhi pikiran separah ini ya? Itu adalah kata-kata yang ada di kepala Shin saat ini. Namun, sebenarnya Shin salah. Skill Coruption bukan berefek ke tubuh atau pikiran, namun langsung ke jiwa seseorang tersebut.
"Dan sekarang, aku punya pertanyaan kedua. Siapa sebenarnya dirimu?"
Mendengar pertanyaan Shin, Fela bangkit. Ia lalu berbalik dan menghadap Shin, ia merangkul leher Shin dan menatapnya lembut.
"Seseorang yang mencintaimu, kan? Bukankah kau yang membuatku seperti ini? Aku tau kau melakukan sesuatu padaku, namun aku sama sekali tidak masalah dengan itu. Malah aku merasa sangat bahagia saat ini bisa merasakan perasaan seperti ini," jawab Fela yang lalu memeluk Shin.
Shin mengerutkan dahinya, ia lalu melepas pelukan Fela dan menatapnya tajam.
"Jawab pertanyaanku dengan serius," seru Shin dengan wajah serius juga.
Fela menghela nafas, ia lalu tersenyum. Fela mencium pipi Shin lalu bangun.
"Kau sudah tau namaku kan, Fela. Aku adalah seorang yang bisa di bilang di berikan kekuatan ajaib sejak aku lahir. Aku bisa masuk ke dalam tubuh orang lain, dan merebutnya. Aku juga bisa mengendalikan tubuh itu sesukaku. Namun, saat aku mengambil alih tubuh orang itu aku akan merasakan semua ingatan tubuh yang ku ambil alih, jadi aku bisa menggunakan semua skill atau kekuatan yang di miliki tubuh ini dengan sempurna. Bahkan lebih baik dari pemilik tubuh yang asli. Sebab itulah selama ini yang ku rasakan hanya perasaan penuh derita, rasa sakit, serta putus asa milik setiap tubuh yang ku ambil alih. Saat aku merasakan perasaan ini, yang selama aku hidup aku tidak pernah merasakannya. Membuatku benar-benar merasa sangat bahagia dan bahkan seperti aku sudah melupakan semua derita yang aku rasakan," jawab Fela dengan tersenyum sangat senang. Ini juga menjadi alasan kenapa Fela sebelumnya sangat takut jika melihat sosok yang sangat menyeramkan seperti Shin, setiap derita yang ia rasakan memberikannya sedikit trauma.
"Begitu rupanya, jadi kau sekarang sangat kuat karena selalu mendapatkan skill setiap tubuh yang kau ambil alih?" tanya Shin lagi, tampak Shin tidak terlalu fokus dengan apa yang terjadi pada Fela karena efek skillnya.
"Yah, sebelumnya tidak begitu. Setiap aku mengganti tubuh, skill dari tubuh yang lain jika aku menggunakannya saat ini. Seperti ada sebuah peraturan yang menahanku, rasanya jiwaku sendiri melarangku menggunakan skill yang bukan milik tubuh ini. Tapi sekarang, saat Shin melakukan sesuatu padaku. Rasanya seperti halangan tersebut sudah hilang, aku bisa menggunakan semua skill yang aku tau hingga saat ini," tambah Fela yang terlihat menjadi lebih bahagia.
"Ah, sial. Tampaknya aku sendiri yang malah menciptakan monster mengerikan. Bagaimana jika dia berulangkali mengambil alih tubuh dan mengcopy semua skill? Sial, jika aku meninggalkan dunia ini dan wanita ini masih disini. Sepertinya dunia ini akan berakhir," deru Shin di dalam hatinya dengan panik dan terpaku menatap lantai.
Tiba-tiba saja, Fela mencium pipi Shin lagi. Ia lalu menonaktifkan Rune sihir di bawah mereka berdua. Menyadari hal tersebut, Shin langsung tersentak.
"Tunggu, aku baru sadar selama berjam-jam Rune tersebut terus aktif. Tidak ada batu sihir atau sebuah peralatan sihir untuk menyokong Rune tersebut agar terus aktif. Jadi daritadi dia menggunakan energinya sendiri untuk mempertahankan 3 Rune sekaligus? Sial, sebenarnya seberapa kuat dia?" seru Shin di dalam hati yang semakin kaget.
"Oiya, jika kau penasaran kenapa aku mau menuruti perintah Cart adalah karena aku juga mengincar harta tersebut sebenarnya. Tapi sekarang aku sudah tidak peduli lagi, asalkan aku bisa terus bersamamu. Tidak ada benda di dunia yang lebih berharga dari itu," ucap Fela dengan perasaan sangat senang lalu memeluk Shin dari belakang.
Tiba-tiba saja, seluruh pulau bergetar. Dan erangan dari sebuah monster terdengar menggelegar di seluruh pulau.
"Hah, tampaknya boss utama sudah datang," gumam Shin yang sudah mempersiapkan dirinya.
⟨Bersambung⟩
» Higashi «