Chereads / ReBirth48 / Chapter 31 - Chapter 26 : Menyerang ke dunia bawah

Chapter 31 - Chapter 26 : Menyerang ke dunia bawah

ReBirth 48

Chapter 26: Menyerang dunia bawah.

"Eh?" Shin menghentikan langkah kakinya, ia langsung melirik ke berita tersebut. Dan benar saja, para golem dinasaurus itu adalah buatannya.

"Ahaha, sepertinya aku menyebabkan masalah," tawa Shin dengan bodoh.

Saat itu juga Shin sebenernya ingin langsung pergi ke lokasi untuk mengurus ciptaanya. Tapi ....

"Dan tenang saja, karena Hero Kuning sudah tiba di lokasi jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi," terus sang pembawa berita.

Mendengar itu, Shin langsung merasa lega. Untuk sekarang tampaknya ia tak perlu masuk ke dalam acara secara langsung.

Shin pikir, masalah yang mengancamnya sudah lewat. Tapi ia tidak tau bahwa masalah yang mendatanginya bukan itu.

"Bagi semua silence sistem yang mendengar ini. Aku mohon datanglah kesini secepat mungkin, situasi saat ini sangat darurat. 3 dari kami benar-benar terluka parah," ucap seseorang yang menggunakan komonikasi Silance Sistem.

"Eh? Terluka parah?" Sontak Shin langsung melihat sekitar mencari sumber suarannya.

"Kau di mana?" tanya Shin yang langsung berlari ke arah sebaliknya dari ia jalan tadi.

"Ah, syukurlah ada yang menjawab. Aku berada di sudut jalan xxxx, tepatnya di dunia bawah," jawab orang itu lagi.

"Dunia bawah? Apakah itu tempat dimana semua hal ilegal berada?" gumam Shin yang mencari bawahannya.

Setelah ia mencoba mengikuti aura Kostum Silance milik bawahannya dan menemukan tempatnya. Shin lari masuk ke dalam gang, di ujung gang itu terdapat sebuah pintu logam setinggi 2m.

"Apa keperluanmu?" tanya seseorang melalui semacam kamera dan speaker di bagian kiri pintu canggih itu.

"Aku kemari untuk mencari bawahanku," jawab Shin sambil tersenyum lebar percaya diri.

Tanpa pikir panjang lelaki itu langsung mematikan micnya dan mengacangi Shin.

"Yah, sudah pasti kan tidak mungkin di terima begitu saja," ucap Shin yang lalu mengambil pedangnya.

"Kalau kau tidak menemukan pintu masuk, bukankah kau harus membuatnya sendiri?" Shin yang menyeringai langsung menghantam pintu itu.

Jduuaaarrr!!

Asap langsung menutupi pandangan.

"Penyusup! Ada penyusup!" teriak mereka yang panik dan langsung berkumpul di depan pintu menggunakan senjata masing-masing.

Debu asap secara perlahan menghilang, namun. Betapa kagetnya bahwa mereka tidak melihat seorang pun di depan pintu.

"Apa! Kemana dia!" teriak orang-orang itu.

"Hah, bodoh. Siapa juga yang akan melepaskan kesempatan untuk masuk lebih cepat daripada harus melawan semua orang itu dulu?" hina Shin ke arah orang-orang itu.

Shin yang saat ini sudah berada di langit-langit terus berjalan.

"Aku sudah sampai, kau dimana," tanya Shin yang masih terus merasakan aura bawahannya.

"A-ack ... Su-sudah terlambat. Salah seorang yang paling kuat di antara mereka ada di sini. Se-sebaiknya kau lari saja," jawab orang tadi yang meminta bantuan Shin.

Shin mengerutkan dahinya, ia kemudian lari di langit-langit menelusuri jejak bawahannya. Dan beruntung ia saat itu langsung menemukannya.

"Apakah ada kata-kata terakhir sebelum kalian mati?" tanya seseorang yang berbedan besar serta memiliki tato di kepala botaknya yang mengkilat. Ia memegang sebuah batang kayu besar yang sudah di pasangi banyak sekali paku.

"Lakukan saja! Kami sudah bilang bahwa tidak akan mengucapkan sepatah kata apapun!" Lelaki yang masih memakai kostum Silance sistem itu memasang ekspresi yang sudah siap mati.

Ya, mereka berempat sudah siap mati disana.

"Humm." Shin menyeringai, ia lalu loncat turun dan muncul di tengah-tengah mereka semua "Yah, tenang saja. Aku tak akan memberikan kalian mati di sini."

"Ka-kau? Apakah kau yang memanggil panggilanku? Bukankah aku sudah bilang bahwa kau lebih baik kabur saja?" ucap lelaki itu sambil terbata-bata.

"Hey hey, lihat ini. Apakah semut datang untuk menyelamatkan semut lainnya? Namun sayang sekali, kau juga akan mati di sini," respon laki-laki itu yang langsung mencoba menghantam shin.

Shin dengan cepat menangkis itu dengan pedangnya.

"Hey lihat ini. Tampaknya yang ku temui bukan semut. Tapi hanya kadal!" tambahnya lagi yang beberapa saat kemudian, batang kayu di tangannya itu mulai bercahaya. Dan dengan cepat meledak.

Shin yang tadinya terlalu menganggap enteng ini terlempar ke belakang.

"Bo-bodoh! Bukankah aku sudah menyuruhmu lari!"

Shin tak menjawab, ia hanya mengangkat salah satu ujung bibirnya lalu membersihkan bajunya yang kotor.

Melihat Shin yang begitu arogan, laki-laki berbadan besar itu merasa sedikit kesal.

"Kau sangat arogan ya! Mari kita lihat nanti saat aku sudah menangkap semua orang yang dekat denganmu lalu menyiksanya di depanmu. Kakakmu, adikmu, orang tua mu, temanmu. Apakah kau masih bisa tetap diam seperti ini hahahaha!" seru lelaki berbadan besar itu yang mencoba memprovokasi Shin.

"Heh, badan besar sialan itu! Siapa juga yang akan terprovokasi dengan trik murahan seperti itu!" seru lelaki yang memakai kostum Silance sistem itu di dalam hatinya.

Namun, sebenarnya provokasi itu berhasil. Shin paling sensistiv saat berkaitan dengan orang-orang yang dekat dengannya. Apalagi, adiknya. Mendengar kalimat itu, ia jadi teringat saat adiknya di bully dan membuat Shin sangat marah.

Dengan cepat, kegelapan menyelimuti seluruh tubuh Shin. Yang lalu membentuk kostum Silance sistem miliknya.

"Hooo, apa ini. Apakah kau ingin mengeluarkan jurus rahasiamu?" Laki-laki bebeadan besar itu masih mengejek Shin, namu. Di sini

"Ko-kostum itu? Bukankah itu kostum master Silance!" sorak ke empat orang itu yang langsung tunduk walaupun sedang terluka.

Melihat mereka yang tunduk, si badan besar itu tiba-tiba merasa gelisah.

"Hey, kau tau. Di dunia ini, ada beberapa orang yang tak bisa kau provokasi," ucap Shin singkat.

Dengan menggunakan kekuatan pedangnya untuk membuat Shin sangat cepat, Shin langsung muncul di samping badan lelaki itu dengan posisi pedang Shin sudah menembus jantung lelaki berbadan besar itu.

"A-ack, ti-tidak mungkin! Ba-bagaimana kekuatan pelindung absolute ku bisa tertembus," ucap laki-laki itu untuk yang terakhir kalinya sebelum tubuhnya terjatuh ke tanah.

"Karena responku lebih cepat dari pengaktifanmu," balas Shin singkat.

"Awas master! Masih ada 30 orang lagi dari mere—." Perkataan laki-laki terhenti saat melihat ke 30 orang itu terjatuh ke tanah dengan posisi sudah tergorok semua. Rupanya Shin sudah menyiapkan monster bayangannnya sejak awal.

"Mu-mustahil! 30 orang dan 1 orang yang sangat kuat hanya dalam 1 detik!" serunya di dalam hati tak mempercayai apa yang ia lihat.

Shin, dengan wajah dinginnya karena masih kesal berjalan ke 4 orang itu.

"Hey, apa ada yang ingin kau laporkan padaku?" tanya Shin yang tanpa sadar masih mengeluarkan aura membunuhnya.

Aura membunuh itu membuat ke 4 bawahannya merasa tertekan.

"Si-sial! Aku tadi berbicara padanya tanpa rasa hormat? Apakah aku akan tetap mati?" laki-laki dari Silance Sistem itu berdebar dan berkeringat dingin. Bahkan lebih ketakutan daripada sebelumnya.

"Hey, aku bertanya padamu!" tekan Shin yang langsung menguatkan aura intimidasinya.

"A-ah! Kalau soal itu tuan. Kami baru saja menemukan bahwa di tempat ini banyak sekali obat-obatan yang membuat seseorang menjadi sangat kuat, namun harganya adalah orang tersebut akan menjadi iblis."

"Ya benar tuan. Setelah menginvestigasi hari ini secara langsung, kami mendapati bahwa semua obat-obatan ini dibuat oleh sekte kegelapan yang saat ini mereka semua sedang berkumpul ke lokasi sang raja iblis."

"Eh? Sekte kegelapan? Sial! Aku lupa tentang itu! Gimana ya kabar tentang markas rahasia yang ada di bawah tanah dulu, apakah itu masuk ke dalam zona Zakaerta? Ku harap tidak!" sorak Shin panik dan menghilang semua aura intimidasinya.

Sesaat kemudian, semua orang menghela nafas lega dan berkeringat.

"Eh? Tampaknya sebelum aku datang ke sini mereka benar-benar mengalami hal yang sulit," gumam Shin di dalam hati yang lalu mengeluarkan bola energi miliknya.

Bola energi yang ada di tangan Shin kemudian meledak dan menjadi butiran cahaya yang masuk ke dalam tubuh 4 orang itu. Itu membuat luka-lukanya mulai sembuh dan energi mereka kembali terisi.

"I-ini! Apakah ini transfer energi yang selalu menjadi bahan perbincangan itu? Terima kasih Master!" sorak mereka yang merasa sangat senang.

"Baiklah, kalau begitu selesaikan pekerjaan kalian. Di sini mungkin hanya tinggal kecoa saja. Jangan mengecewakanku dengan kalah," perintah Shin yang kemudian berbalik dan berjalan menuju jalan keluar.

"Baik! Pastinya master!"

Shin terus melanjutkan langkahnya dengan santai, walau ada para penjaga yang menembakinya. Bawahan miliknya langsung melindunginya. Ia saat ini sedang memikirkan sesuatu.

"Huumm, seseorang yang menjadi lebih kuat lalu menjadi iblis? Apakah dengan begini maja raja iblis bisa mengendalikan orang-orang yang sudah berubah? Hey, ini benar-benar curang bukan! Setelah menjadi lebih kuat, ia juga menjadi bisa di kendalikan. Ck! Ku harap obat-obatan itu belum merebak terlalu jauh," gumam Shin di dalam hatinya yang terus berfikir, bersama dengan itu ia melepas seragam Silance Sistemnya

Tepat saat ia melangkah keluar, ia melihat Andi yang bersama para pasukan datang dengan persiapan bertempur.

"Oh, halo Andi," sapa Shin dengan santai.

"E-eh? Tuan? Apa yang anda lakukan disini?" tanya Andi dengan kebingungan.

Ia lalu melihat bahwa markas dunia bawah kota Maidan sodah porak poranda.

"Hum? Apakah aku perlu menjelaskannya?" tanya Shin yang menatap Andi.

"Ah, tentu saja tidak tuan. Terimakasih sudah membuat pekerjaan saya menjadi lebih mudah!" Andi dengan hormat menunduk ke depan. Semua bawahannya yang berjumlah puluhan orang terpaku diam. Mereka hampir tak percaya apa yang mereka lihat.

"Ah, okelah kalau gitu. Aku pergi dulu, urus obat-obatan itu secara benar ya," ucap Shin sambil memasukkan tangannya ke kantongnya dan mulai berjalan.

"Selain tau lokasi, masalah, pasti ia juga tau apa kegunaan obat-obatan itu. Benar saja, tak salah aku membantu sosok sepertinya dulu," seru Andi di dalam hatinya yang merasa senang.

Beberapa saat kemudian, "Tunggu!"

Shin menghentikan langkahnya, ia kemudian melirik ke belakang.

"Apakah tuan benar-benar tidak ingin imbalan apapun? Atau saya bisa membantu tuan tentang masalah yang tuan hadapi," tawar Andi sambil tersenyum kagum.

"Eh? Bantuan ya? Pas sekali!" sorak Shin dengan senang.

***

Disisi lain. Para petinggi-petinggi di dunia ini sedang berkumpul bersama di suatu ruangan melalui hologram. Jumlah mereka kurang lebih 60 orang.

"Hey! Bagaimana ini! Hampir setengah wargaku berubah menjadi iblis gara-gara obat itu!" seru salah seorang petinggi sambil menggebrak meja.

"Hey! Tenanglah! Sekarang bukan waktunya panik!" bentak yang lainnya.

"Tenang bagaimana? Apakah kita bisa tenang saat raja iblis terus saja memperkuat pasukan mereka?" dukung petinggi yang lainnya.

"Itu benar, hampir setengah bumi sudah di kuasai para monster. Kota tidak boleh membagi dua bagian kita di bumi! Jika raja iblis berhasil mendapat kekuatan pasukan yang sama dengan kita makan umat manusia akan musnah!"

"Tenang, bukankah kita punya ke 4 pahlawan saat ini?"

"Apakah 4 pahlawan bisa menangani musuh yang menyerang sekaligus dalam jumlah sangat banyak?"

"HEY! BISAKAH KALIAN SEMUA DIAM!" teriak salah seorang petinggi di Zakaerta. 7 orang yang membangun zakarta dan seluruh zona aman di Indonesia berada di sini juga walau mereka sedang berpencar sangat jauh.

Karena teriakan itu, frekuensinya bisa di rasakan semua orang dan menganggu pendengaran semua org.

"Haaaah, itu benar. Saat ini benar-benar kritis. Apakah kita bisa meminta bantuan pada kalian?" tanya pemimpin 7 orang tersebut ke arah 5 orang yang sedang duduk di meja berbeda.

Mereka berlima duduk di meja bundar dengan santai dan tidak memikirkan apapun yang mereka perdebatkan saat ini.

Dari 5 orang itu, seseorang bangun dari kursi

"Yah, sepertinya mulai dari sekarang kami akan ikut membantu secara langsung di perang. Tapi dengan syarat masyarakat biasa tidak akan mengetahui tentang kita," ucap pedra yang berjalan menuju sebuah TV besar di ruangan itu.

"Baguslah, dengan begini kita bisa sedikit memperkuat kekuatan umat manusia sebelum perang besar terjadi," tambahnya.

"Tapi! Sebelum itu, kami akan bertanya pada master terlebih dahulu. Jika beruntung dan di izinkan, maka kekuatan yang kami kerahkan bisa 2x atau bahkan 3x lipat. Tapi jika di tolak, maka kami tidak akan bisa membantu sedikitpun," jelas pedra yang menatap semua orang.

Semua orang kaget, sedangkan ke empat Five Prefix lainnya sibuk dengan diri mereka sendiri.

Semua petinggi itu selama ini tidka tau, bahwa 5 orang yang sangat kuat dan memimpin banyak sekali bawahan dalam organisasi yang sangat kuat yaitu Silance Sistem, masih memiliki master di atas mereka.

"Apakah kalian yakin? Bagaimana jika master kalian menolaknya?" tanya salah seorang lain dari 7 orang itu.

"Nah, jika masalah itu. Kami harus membahas tentang kontrak bayaran kami sebelumnya. Mungkin kami berlima akan membujuk master lebih baik agar ia mau membantu jika mendapatkan bayaran tambahan," ucap pedra tersenyum sangat licik.

"KAUUU!" teriak banyak orang di dalam ruangan itu dengan kesal.

Namun, mereka langsung di hentikan oleh pemimpin ke 7orang itu.

"Hentikan!"

Ia kemudian memasang wajah serius.

"Baiklah, tapi kalian harus bersumpah bahwa ia akan membantu."

Pedra kali ini benar-benar tertawa bahagia di dalam hatinya. Ia bisa memanipulasi mereka, padahal sebenarnya master Silance tentu saja akan dengan senang hati membantu tanpa bayaran.

"Keputusan yang pintar, kalau begitu kami izin undur diri dahulu." Pedra berjalan kembali ke tempat duduk five prefix. Setelah berbicara beberapa menit, kelima hologram mereka langsung meninggalkan ruangan.

"Hey, apakah ini baik-baik saja," tanya salah seorang ke pemimpin tersebut.

"Tenang saja, tak masalah. Selama umat manusia bisa meneruskan kehidupannya itu lebih penting," jawabnya tanpa ragu.

>>Bersambung<<

~Higashi