Sepeninggalan Paulina, lia menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya, sementara Max baru saja memeriksa pintu dan memastikan pintu kamarnya tertutup sempurna, gawat kan kalau tiba tiba ada yang masuk lokasi lagi.
Max mendekati posisi Lia yang tampak mandi keringat sama seperti dirinya, keduanya baru selesai olahraga jantung sejak tadi soalnya. Setelah olahraga fisik dilanjutkan olahraga jantung.
Lia menarik senyuman dengan garisan alis yang bertaut, dia melebarkan garis bibir ingin tersenyum lucu meski sudah berusaha menahan diri, tapi kejadian barusan itu sebenarnya tidak lucu sama sekali, hanya saja menggelitik hati Lia untuk tertawa. Ya.. dia malah tertawa di tengah wajahnya yang tampak cemas dan ketakutan.
