"Apa?" Tanya Mariah di belakang punggung Lexi, dia sepertinya mendengar suara desis dari pria itu meski tak mendengar jelas apa yang diucapkan oleh Lexi.
Lexi tak menggubris ucapan Mariah, pria itu masih sibuk dengan merapikan kotak obat, dia mengantarkan kembali kotak obat itu ke tempatnya.
"Kau tadi bicara sesuatu ya?" Kalimat tanya Mariah seakan mendesak Lexi, pria itu tampak kesal bercampur cemas, takut takut kalau luka di kaki Mariah bertambah parah.
"Lexi, kenapa tidak segera pergi dan tinggalkan aku, aku tak masalah sendirian di sini, aku hanya perlu waktu menenangkan diri sejenak, aku sedikit lelah, maaf kalau aku terlalu menekanmu untuk menemani ku tadi. Harusnya aku tidak melakukan itu, kau punya hak atas hidup mu, kau benar.."
Suara Mariah terdengar lirih, kalau sudah begini bagaimana mungkin Lexi bisa keras dan kasar pada Mariah, tidak kah wanita ini mengerti.
"Ya.." balas Lexi singkat.
Melihat pria itu terus membelakanginya membuat Mariah jengah.