------
Hutan Selatan wilayah kekuasaan bangsa elf, terjadi perdebatan yang sangat sengit antara para tetua yang hadir diruang rapat kerajaan bangsa Elf.
"kami tidak setuju tuan, itu akan menghabiskan persediaan bahan makanan kita, karena para prajurit akan dipaksa berlatih dan berlatih setiap hari," ucap tetua Farrel.
"apa yang kamu katakan tuan Farrel, kamu sudah seperti ibu-ibu saja yang memikirkan tentang hal itu,!!!! itu sudah ada yang atur, kamu tidak usah mengkhawatirkannya," tegur tetua Adin.
"kamu jangan menganggap remeh soal itu tutua Adin, bahan makanan merupakan hal yang paling dibutuhkan tiap kerajaan," bantah tetua Farrel yang merasa tersinggung oleh ucapan tetua Adin.
"memang itu sangat dibutuhkan, tapi kekuatan kita juga perlu ditingkatkan, apakah anda memilih kejadian ratusan silam terjadi lagi," tanya tetua Adin.
"t---tentu saja tidak, siapa yang ingin kejadian itu terulang lagi,!!!!" jawab gugup tetua Farrel.
"maka dari itu meningkatkan kekuatan pasukan dan pertahanan kerajaan sangat penting, kalau masalah persediaan makanan jangan khawatir, kita dikelilingi oleh hutan dan ladang pertanian kita juga subur, apalagi yang ditakutkan,?
"kecuali anda takut kalau kekuatan kita naik maka rencana anda akan berantakan,?" ungkap tetua Adin. Dari awal mereka memang sering berdebat dalam hal apapun terutama untuk kepentingan bangsa mereka, namun setelah kejadian ratusan silam, tetua Adin merasa ada seseorang mata-mata diantara mereka, oleh karena itu dia selalu mencurigai tetua Farrel yang selalu menentang kebijakan raja Raffles.
"cukup hentikan kalian berdua,!!!! ini sudah menjadi keputusan ku,!!! aku harap semua tetua mengerti dan mendukungnya,!!!! sebaiknya sekarang kalian semuanya bubar dan melaksanakan apa yang telah aku perintahkan," tegas Raja Raffles.
"baik tuan, kami undur diri," kompak para tetua.
Para tetua lantas meninggalkan ruangan rapat tersebut, ada yang langsung melaksanakan tugas yang diberikan, namun ada juga yang lebih memilih untuk istirahat sejenak.
Keributan itu bermula ketika Raja Raffles mengumumkan bahwa dia telah mengambil keputusan untuk meningkatkan kualitas para pasukan kerajaannya serta pertahanan yang mereka miliki, dia juga telah membagi tugas kepada seluruh tetua yang hadir guna meningkatkan keamanan dan kualitas pasukan bangsa Elf.
-----
Malam pun tiba, Arman dan yang lainnya sedang berkemah didalam hutan dekat dengan desa sepaku. Saat ini mereka lagi beristirahat sejenak sambil menikmati masakan Arman, seperti biasa menu andalan mereka adalah daging hewan buas yang mereka dapatkan dari hutan terlarang.
"tadi aku sempat melihat ada penjaga di gerbang masuk desa kak,!!!" ungkap Arman yang sedang memakan roti daging panggang.
"iya man,!!! tadi aku juga sempat melihatnya ketika Harpic turun kebawah,"
"terus bagaimana besok kita melewati gerbang penjaga itu, apalagi kita bersama Harpic, pasti kita akan dipersulit,???" tanya Arman.
"kamu tidak usah khawatir man, besok kita lihat aja dulu, sebaiknya kita makan lalu istirahat,!!! tuh lihat Harpic, dia dengan lahapnya memakan daging panggang miliknya, besok pasti akan ada jalannya man," ungkap Ridho berusaha menenangkan Arman yang gelisah.
"baiklah kak kalau gitu,"
Mereka bertiga lantas melanjutkan makan malam dan setelah selesai mereka lalu beristirahat, namun berhubung karena mereka lagi berada didalam hutan, jadi mereka membagi jadwal jaga, dimana yang pertama menjaga yaitu Arman, kedua Ridho, dan terakhir Harpic.
Berhubung karena Arman yang mendapatkan giliran pertama, sedangkan Ridho yang kedua, jadi Ridho memilih untuk beristirahat dulu dalam kemah.
"aku istirahat dulu yah man,!!! ingat jangan kultivasi lagi yah," ungkap Ridho yang sedang masuk kedalam kemah mereka.
"hehehe, tenang saja kak," jawab Arman yang sedang mendapat giliran pertama.
"gimana dengan kamu kawan, apakah kamu tidak istirahat,?" tanya Arman kepada Harpic yang sedang duduk bersamanya.
"guruuu," angguk Harpic, dia ingin beristirahat juga, namun dia memilih untuk berbaring di samping Arman.
"baiklah kalau begitu, kamu tidur saja dulu kawan, biar aku yang menjaga kalian," ungkap Arman sambil mengelus-elus kepala Harpic.
Karena merasa bosan, Arman lantas mengeluarkan buku tentang kultivasi miliknya, dia melanjutkan membaca cara kultivasi yang baik dan benar.
Arman sangat suka membaca, apalagi itu berhubungan dengan aura. Aura merupakan kekuatan yang dimiliki setiap kultivator, aura sendiri terbagi menjadi beberapa jenis (Api, Air, Udara, Cahaya, Kegelapan serta masih banyak lagi), namun saat ini hanya lima jenis aura yang biasa ditemui yaitu api, air, udara, cahaya serta kegelapan.
Kultivator lagi dibagi menjadi 5 yaitu,
1. Kultivator uno (menguasai satu jenis aura) 100% kultivator berada dilevel ini.
2. Kultivator Dos (menguasai dua jenis aura) hanya 75% kultivator berada dilevel ini.
3. Kultivator Tres (menguasai tiga jenis aura) hanya 50% kultivator berada dilevel ini.
4. Kultivator Cuatro (menguasai empat jenis aura) mungkin hanya 10% kultivator berada dilevel ini.
5. Kultivator Cinco (menguasai lima jenis aura) kemungkinan besar hanya 5% kultivator yang berada dilevel ini, dan mungkin disetiap negara hanya ada satu.
Saat ini Arman berada di Kultivator Dos, dimana dia menguasai dua jenis Elemen Aura yaitu Api dan Udara. Ridho pun sama, saat ini dia berada di Kultivator Dos, dia menguasai Elemen Cahaya serta Api.
"kapan yah aku bisa menjadi seorang Kultivator Cinco,?" bathin Arman.
Arman memang sangat berambisi menjadi seorang Kultivator Cinco yang dimana bisa menguasai lima Elemen Aura sekaligus dan bisa menyatukannya menjadi sebuah kekuatan yang sangat dahsyat.
"jika aku bisa menguasai kelima elemen sekaligus maka apa yang dicita-citakan oleh guru Bahar pasti bisa terwujud,"
Tak terasa waktu giliran jaga telah tiba, Arman lantas membangunkan Ridho yang sedang tidur didalam kemah,
"Kak!!!! bangun kak!!!! sekarang giliran kakak yang jaga," gumam Arman seraya menepuk lengan Ridho.
"hoooaamm!!!" balik ridho yang membuka matanya.
"ada apa man,?" tanya Ridho yang masih merasa ngantuk.
"sekarang giliran kakak,!!! aku ingin istirahat dulu," jawab Arman.
"baiklah kalau gitu,!!! kamu tidur aja, biar aku yang jaga,!!! ngomong-ngomong Harpic mana,?" ungkap Ridho seraya memberikan ruang kepada Arman untuk berbaring.
"Harpic ada diluar kak, dia sedang tidur juga," ucap Arman sambil berbaring meluruskan kakinya.
"oh,!!! yah sudah kamu istirahat saja dulu," balas Ridho, dia lalu keluar dari dalam kemah dan berjalan menuju api unggun.
Setibanya di dekat api unggun, Ridho melihat Harpic yang tertidur pulas,
"nyenyak betul tidurnya, aku heran kenapa orang-orang takut kepadanya, padahal dia sangat lucu apalagi saat tertidur," gumam Ridho yang melihat Harpic yang tidur dengan sangat pulas sehingga mengeluarkan air liurnya.
------
Tak terasa pagi pun telah tiba, mereka bertiga sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat menuju gerbang desa sepaku. Seperti biasa, Arman betugas untuk menyiapkan makanan, sedangkan Ridho membereskan kemah mereka, dan Harpic sendiri masih tidur, dia mendapat giliran terakhir jadi kini waktunya untuk istirahat.
Setelah sarapan pagi mereka lalu berjalan menuju desa sepaku, yang jaraknya hanya sekitar 1km. Tak lama kemudian mereka akhirnya tiba didepan gerbang.
"lihat sana,!!! ada seekor Griffin dan dua orang pemuda menuju ke gerbang, cepat laporkan pada komandan,!!!!" teriak salah satu penjaga gerbang.
"baik,!!!!" jawab temannya yang langsung bergegas masuk kedalam pos penjagaan yang tidak jauh dari pintu gerbang, saking terburu-buru masuk sehingga dia lupa mengetuk pintu terlebih dahulu dan nyelonong masuk begitu saja.
"lapor tuan!!!! ada seekor Griffin dan dua orang pemuda sedang menuju ke gerbang desa,!!!!" teriaknya.
"apa kamu bilang,!!!! dimana mereka sekarang,!!!" jawab komandan.
"mereka sudah tidak jauh dari gerbang tuan,"
"apa,!!!! cepat keluar sekarang, kita mesti menahan mereka, sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," ungkap komandan seraya mengambil pedang miliknya dan bergegas keluar menuju pintu gerbang.
Ternyata di pintu gerbang, telah banyak orang yang berkumpul, terutama para pedagang yang keluar masuk melalui pintu gerbang.
"lihat ada Griffin,!!! apa yang mereka inginkan, jangan-jangan mereka ingin menyerang desa ini," ucap salah satu pedagang.
"apa yang mereka dapatkan dengan menyerang desa ini,???" tanya teman pedagang lainnya.
"entahlah,!!!" jawabnya.
Tak lama kemudian komandan tiba didepan pintu gerbang dan melihat banyaknya orang yang sedang berkumpul dan membicarakan seekor Griffin yang sedang menuju ke desa mereka.
"apa yang terjadi disini,?" tanya komandan yang baru saja tiba didepan pintu gerbang.
"lihat disana komandan, mereka sudah dekat," teriak penjaga yang memanggilnya.
"bener itu seekor Griffin, kalian tunggu disini, aku akan mencegat mereka dan menanyakan keperluan mereka," ucap komandan yang memerintahkan kepada anak buahnya.
"baik komandan,"
"dan kalian sebaiknya bubar dan urus urusan kalian masing-masing, jangan berkumpul didepan pintu gerbang," ucap komandan kepada para pedagang yang berkumpul didepan pintu gerbang.