Mendengar suara itu, Arman lantas menoleh. Di belakangnya ada tujuh hingga delapan orang yang mengenakan seragam Prajurit penjaga. Pembicara itu tampaknya adalah seorang pria dewasa berusia 30 tahun.
Menyadari keraguan di mata Arman, pria itu dengan jujur tersenyum dan berkata: "Tuan Arman, apakah anda melupakan aku,?! Aku adalah komandan penjaga gerbang. Selain sebagai Komandan gerbang, aku juga bertugas untuk menjadi pemimpin para penjaga untuk menjaga keamanan di pasar. Ah! Bukankah beberapa hari yang lalu, Aku mengantarkan kalian ke bengkel Tuan rasyid.!?!? …"
"Oh, apakah itu anda tuan.... !" seraya mencoba mengingat nama komandan tersebut.
"Aku Mark, tuan Arman,!!!"
"Heh, tidak usah memanggil dengan sebutan Tuan, cukup dengan Arman saja komandan,?!?" sahut Arman yang tidak suka namanya ditambahi dengan julukan Tuan.
Arman berkedip dan meskipun dia tidak memiliki kesan apapun tentang Mark, namun karena mengingat pernah dibantu olehnya membuat Arman tersenyum.