Rey tidak memperhatikan kerutan di wajah wakil ketua dan mengambil langkah besar ke depan dia dengan sombong menyeringai, "Arman, biarkan aku menguji kekuatan bertarung kamu."
Melihat dengan malas untuk melihat Rey di depannya, Arman bahkan tidak repot-repot menjawab.
Melihat bahwa Rey sudah mencapai pusat panggung, wakil ketua tidak punya pilihan selain dengan keras menyatakan: "Arman telah ditantang oleh Petualang ini. Arman, apa kamu menerima tantangannya?"
"Kamu tidak akan lari dari tantangan aku, kan? Dewi sedang menonton, kamu lebih baik tidak mengecewakannya …" Membelai pil yang tersembunyi di lengan bajunya, kepercayaan Rey kian membesar dan dengan melihat gadis cantik, tenang di bawah, dia berkata kepada Arman dengan senyum dingin.
"Idiot …" Arman bergumam di dalam hatinya, menyikat hidungnya. Di depan semua orang, dia mengangguk dan dengan tenang berkata: "Aku menerima."
