Psaat! = adegan berpindah ke panggung (cerita Komik)
Syaat! = adegan panggung sudah selesai
13 berhasil mendirikan menara batu untuk Dan O. Dia berbalik dan bergumam memanggil nama Eun Dan O. Dan terlihat kalau di dalam tasnya, ada komik SECRET.
Kyung di hampiri oleh Bit Na dan Ae Il. Mereka berdua meminta Kyung untuk mematahkan batu hubungan milik mereka. Ae Il sangat senang karena punyanya terbagi tepat 2 bagian sementara punya Bit Na terbelah dengan bagian yang lebih besar.
Dan O pas sekali melihat mereka. Dia menatap Kyung dengan mata penuh amarah. Dia merasa tidak adil karena dia tidak tahu kapan dan dimana akan mati, tapi kenapa dia harus terus terluka karena Kyung?
Ae Il dan Bit Na yang melihat Dan O dalam keadaan basah kuyup malah tidak kasihan. Mereka malah mengatai Dan O yang berusaha tampak menyedihkan untuk menarik perhatian Kyung. Mereka bahkan mengejek agar Dan O sekalian saja membuat jam jantungnya bunyi-bunyi biar tampak kasihan karena sakit.
Dan O menarik nafas berulang kali. Dia berkata pada dirinya sendiri kalau dia menangis bukan karena Kyung. Dia hanya sedih karena memiliki harapan tidak mengubah apapun. Kyung tampaknya kasihan. Tapi, dia berusaha tidak peduli dan malah dengan kejam berkata kalau harusnya Dan O di rumah sakit saja jika sakit jantung.
Emosi dan kesedihan Dan O tersulut karena ucapan kejam Kyung tersebut. Dengan penuh amarah, dia mengejar Kyung dan memukul pundak Kyung dengan sangat keras. Dari jauh 13 melihatnya.
"Dan O, kau gila?!" teriak Kyung.
"Kau yang gila," balas Dan O dan beranjak pergi.
Dan semua adegan saat Dan O memberikan batu hubungan pada Kyung, tertulis di dalam komik SECRET yang 13 ingat.
Sae Mi berias di kamar mandi dan saat melihat Dan O, dia menggoda Dan O yang pasti sudah mencoba batu hubungan dengan Kyung. Dan O kesal mendengarnya dan memperingati Sae Mi untuk tidak pernah lagi mengucapkan 'Kyung' di depannya!
Dan lagi-lagi, Dan O mendapatkan penglihatan storyboard selanjutnya.
Dia dan Kyung berjalan di tengah hutan, di malam hari. Kyung menatapnya dan berujar : "Inilah alasanku tidak menyukaimu." Kemudian, Dan O hilang di tengah hutan dan berteriak kencang. Teriakannya terdengar oleh Ju Da dan Nam Ju yang ada di dalam hutan. Ju Da yang ketakutan mendengar suara teriakan, memeluk Nam Ju dengan erat.
Dan O duduk di bawah pohon dengan ketakutan. Dan Kyung muncul sambil marah-marah. Dia marah karena menghilang dan membuatnya cemas hingga mencari kemana-mana.
Mendapat penglihatan yang akan terjadi selanjutnya, Dan O langsung menatap ke atas dan bicara ke Penulis. Dia benci Penulis. Dan lebih benci Kyung karena terus menyakitinya. Sae Mi hanya bisa menatap bingung Dan O yang bersikap aneh.
Seperti bisa mendengar Dan O bicara jelek mengenainya, Kyung pun bersin-bersin. Do Hwa langsung berkomentar kalau pasti banyak yang membicarakan Kyung. Do Hwa penasaran dan bertanya sudah berapa banyak batu hubungan yang Kyung pecahkan? Kyung menjawab banyak.
"Apa kamu tahu arti di balik batu itu?" tanya Nam Ju dan tampak itu di tujukan pada Do Hwa.
"Kamu sungguh percaya itu?" balas Kyung. "Bersiaplah untuk pergi."
"Aku akan melewatkan jadwal malam," ujar Nam Ju.
"Kenapa?" tanya Kyung.
"Karena Batu Hubungan, aku kabur seharian dari para gadis dan lelah."
"Tapi pendakian malam berpasangan terdengar menyenangkan," beritahu Do Hwa.
Nam Ju tampaknya berubah pikiran saat tahu kalau pendakian malam adalah pendakian berpasangan. Kyung berdiri dan membuka bajunya. Dan terlihatlah kalau di pundaknya ada jejak merah tangan. Do Hwa dan Nam Ju langsung mengejek Kyung yang pantas mendapatkan pukulan itu.
Sae Mi bersiap-siap untuk pendakian malam. Sementara Dan O, dia sibuk mempelajari peta hutan untuk pendakian malam ini. Dia tidak ingin tersesat. Sae Mi malah menasehati Dan O untuk tidak menghafal rute dan malah berpura-pura tidak tahu rute saja nanti. Ikuti saja arahan Kyung. Itu kan lebih romantis.
Sementara itu, 13 ada di tengah hutan. Dia tampaknya mempelajari rute. Dan dia menemukan papan tanda : "Dilarang Masuk." Walau begitu, 13 tetap masuk. Dan dari raut wajahnya, tampaknya dia menemukan sesuatu yang mencengangkan.
Malam hari,
Semua siswa/I berkumpul dan mencabut undian nomor pasangan. Yang mendapat nomor yang sama akan menjadi pasangan pendakian malam ini. Sae Mi tampak kesal karena harus mencabut undian dan belum tentu nanti bisa mendapatkan Nam Ju. Dan begitu melihat nomor undiannya, Sae Mi langsung menangis.
Ju Da dan Do Hwa juga mengambil undian. Sayangnya, nomor undian mereka berbeda. Nam Ju malah muncul. Do Hwa jelas heran karena Nam Ju kan tadi bilang tidak ikut karena lelah. Nam Ju membenarkan kalau dia lelah, tapi dia ingin melakukan pendakian ini. Kenapa? Karena nomornya sama dengan nomor Ju Da.
Do Hwa sedih. Dia tahu kalau semua adalah sesuai kehendak penulis hingga Ju Dan dan Nam Ju mendapatkan nomor yang sama.
Dan O melihatnya. Dia ikut sedih. Bukan hanya dirinya yang kesulitan tapi juga Do Hwa.
Ae Il dan Bit Na menemui Kyung dan sibuk meminta Kyung menunjukkan nomornya. Mereka berharap bisa berpasangan dengan Kyung. Sayangnya, nomor Kyung berbeda dengan mereka.
Dan O muncul dan menyuruh mereka menyingkir. Dia mengajak Kyung ikut dengannya. Dia dan Kyung adalah pasangan karena mereka sama-sama mendapat nomor 10. Dia ingin mengakhiri scene ini dengan cepat, jadi langsung berangkat saja.
Perjalanan di mulai. Kyung tampak malas bersama Dan O. Di dalam hutan, Dan O yang memimpin jalan.
Psaat!
Dan O tiba-tiba merasakan sakit di dadanya. Dan dia meminta Kyung untuk berjalan lebih lambat.
"Inilah alasanku tidak menyukaimu," ujar Kyung dengan kejamnya dan terus lanjut jalan, meninggalkan Dan O.
Dan O menangis.
Syaat!
Adegan berakhir. Dia menghapus air matanya. Dadanya juga tidak terasa sakit lagi. Dan O kemudian teringat kalau di storyboard dia akan berteriak ketakutan hingga terdengar oleh Nam Ju dan Ju Da. Biar adegannya cepat selesai, maka Dan O langsung berteriak keras.
Ju Da mendengar teriakan Dan O dan refleks memeluk Nam Ju karena ketakutan. Dan karena itu, mereka jadi makin dekat. Nam Ju bahkan menggenggam tangan Ju Da.
Dan O berjalan di tengah hutan sendirian. Dia bernyanyi dan berusaha mencari jalan keluar. Tapi, dia tidak bisa mengingat rute yang sudah di hafalnya. Dia benar-benar kesasar. Tidak hanya itu, senter-nya juga mati karena habis baterai. Ponselnya juga tidak ada.
Kyung sudah sampai kembali ke hotel. Dan tiba-tiba saja dia teringat dengan Dan O yang dia tinggal. Dia jadi khawatir dan berusaha menelpon Dan O, tapi nomor Dan O tidak bisa di hubungi.
Do Hwa saat itu datang dan menunjukan gantungan kunci yang Dan O berikan pada Kyung tapi malah Kyung buang. Berarti, Do Hwa mengambilnya saat itu.
"Kendalikan emosimu di depannya. Jantungnya lemah, tahu," nasehat Do Hwa.
Mendengar ucapan Do Hwa, Kyung jadi semakin cemas. Dia segera keluar dan kembali ke hutan untuk mencari Dan O.
Dan O duduk di depan pohon. Dia tampak ketakutan dan bernyanyi-nyanyi untuk membuatnya tidak merasa takut. Dia terus berkata pada dirinya sendiri kalau dia tiadk takut. Tapi, saat angin bertiup, dia merasa takut. Dia bahkan memohon pada Penulis agar menolongnya karena dia sangat takut.
Saat itu, terdengar suara gemerisik dedaunan. Seseorang muncul dan mengarahkan senter pada Dan O. Dan O ketakutan dan memohon agar di ampuni. Dia tidak punya uang tapi jangan di bunuh.
Dan ternyata yang datang adalah 13. Dan O terkejut melihatnya. Tapi, dia langsung berlari dan memeluk 13 dengan erat.
Akhirnya, 13 menuntun jalan dan Dan O mengikutinya. Dan O sangat ketakutan. Dia meminta tolong 13 untuk menyalakan senter karena 13 berjalan tanpa menyalakan senter. 13 menyalakan senter dan menyinarinya ke wajahnya, membuat Dan O terkejut dan ketakutan.
"Maaf," ujar 13.
Dan O terkejut. 13 bisa bicara? Selama ini dia ngajak bicara tapi 13 selalu saja diam.
13 tidak menjawab pertanyaannya karena perhatiannya teralih pada manekin yang ada di tengah hutan. Dia menunjukkannya pada Dan O. Dan O langsung teriak ketakutan.
"Ini palsu," ujar 13.
"Bagaimana jika hantu sungguhan?" balas Dan O, masih menutup matanya.
"Karena kita nyata," jawab 13. "Ini palsu."
Sementara di sudut hutan yang lain, Sae Mi ternyata berpasangan dengan Soo Chul. Mereka juga tampaknya tersesat. Soo Chul terus berteriak ketakutan sementara Sae Mi yang memimpin jalan dengan berani.
Soo Chul terus menggerutu karena harus berpasangan dengan Sae Mi. Di tambah lagi mereka mendapat nomor 4 yang berarti kematian (kalau dalam China, angka 4 itu bacaannya "Shi" sama dengan "Shi = yang artinya mati."). Sae Mi menyuruh Soo Chul untuk diam karena mereka harus cepat mengejar Nam Ju.
Dan O dan 13 beristirahat sejenak di bawah pohon. Dan O terus menatap 13 dan heran kenapa 13 hanya diam? Apa dia pendiam? Dan saat 13 melihatnya, Dan O langsung mengeluh kalau dia kedinginan. 13 hanya menatapnya saja.
"Hei, kubilang aku kedinginan. Kamu harus melepas jaketmu atau semacamnya untukku. Kamu sama sekali tidak pengertian."
Dan karena itu, 13 malah mau membuka bajunya. Dan O panik melihatnya dan berkata kalau ucapannya tadi tidak serius. Dan jangan buka baju di depannya.
Tampaknya, Dan O benar-benar kedinginan. Jadinya, 13 melepas kemeja luarannya dan memakaikannya pada Dan O.
"Maafkan aku, tapi jika kamu tidak bisa mengubah nasibku, setampan apa pun dirimu, itu akan sia-sia."
Dan usai mengatakan itu, Dan O baru tersadar sesuatu. Berdasarkan storyboard yang dilihatnya, harusnya yang menemukannya adalah Kyung, bukan 13. Dan berarti cerita telah berubah.
Kyung benar-benar mencari Dan O. Tapi, dia tetap menemukan Dan O dan hanya menemukan senter Dan O yang telah habis baterai. Kyung bertambah khawatir.
"Ayo," ajak 13.
Dan O masih bingung dengan yang terjadi. Tapi, dia tetap mengikuti 13. 13 membawa Dan O ke tempat yang ada tanda "Dilarang Masuk." Mereka berjalan masuk ke dalam.
Dan ternyata, di dalam sana, ada danau. Kunang-kunang berterbangan. Air terjun. Dan pohon bunga berbentuk bunga terompet berwarna biru. Dan O terkesima dengan keindahan pemandangan tersebut.
"Bagaimana kamu bisa menemukan tempat ini?" tanya Dan O.
"Kamu tahu bunga apa ini?"
"Bunga ini? Tidak. Tapi aku bisa melihat bahwa itu indah."
"Kamu tidak tahu tempat ini?"
"Tidak."
13 diam kembali dan menatap Dan O dengan lekat. Dan O jadi gugup karena di tatap seperti itu, apalagi 13 tiba-tiba mendekat padanya. Dan O sudah mengira akan di cium, tapi ternyata, 13 mengambilkan bunga yang jatuh ke rambut Dan O. Dan O jelas jadi malu.
Dan mereka berdua malah jadi berbaring di tanah, menatap langit.
"Kamu tahu? Aku agak sedih karena harus mengikuti jalan yang telah ditentukan untukku. Tapi itu baru saja berubah. Kamu menunjukkan bahwa ada jalan lain. Aku yakin. Berkat kamu, kurasa hariku bisa berubah. Bolehkah aku memanggilmu Ha Roo (Ha Roo dalam bahasa korea artinya adalah 'Hari/Day')?" tanya Dan O.
Psaat!
Dan O sudah melompat ke pagi hari dan sedang berada di tempat bersejarah, istana kuno. Dan scene yang harus di lakukannya hanyalah mendengarkan ucapan Soo Chul : "Aku ingin tahu apa yang dilakukan pria dan wanita di gunung terpencil semalam."
Syaat!
Adegan berakhir. Dan O langsung melihat sekeliling mencari Ha Roo. Tapi, yang dia temukan malah Kyung. Kyung menggerutu karena dia kemarin mencari Dan O. Dan O malah membalas kalau harusnya Kyung mengatakan itu di panggung, bukannya di bayangan. Sekarang sudah terlambat.
"Bagaimana jantungmu?" tanya Kyung, lagi. "Kamu baik-baik saja?"
"Ada apa denganmu?" kaget Dan O, dengan pertanyaan Kyung.
"Aku mencemaskanmu."
"Apa?"
"Lupakan saja," ujar Kyung dan berbalik pergi.
Dan O tidak peduli dan langsung pergi. Kyung melihat Dan O dengan bingung. Kalau biasanya, Dan O pasti akan mengikutinya, tapi kali ini tidak. Saat itu Do Hwa menyapa Kyung. Dia bingung melhat Kyung yang tampak tidak fokus dari tadi pagi. Dan juga, kemana saja Kyung kemarin malam?
"Aku pergi mencari Dan O…," jawab Kyung. Dan tersadar ada yang aneh, "Tadi, aku dari mana?" gumamnya. (wwwoooo, Kyung juga mulai sadar akan dirinya sendiri. Ingat, kalau sebuah karakter mulai sadar akan dirinya sendiri, maka dia akan mengira kalau dia mengalami amnesia dan tidak ingat apa yang terjadi sebelumnya. Sama seperti Dan O dan Do Hwa. Uyeeee, karena versi webtoon, Kyung memang sadar pada akhirnya kalau dia adalah karakter komik).
Semua sedang bersenang-senang di bayangan. Sementara di panggung, Nam Ju berjalan-jalan bersama Ju Da.
Dan karena scene di panggung tampaknya akan berlangsung lama, maka Dan O bisa menemukan 13.
Dan O ingat kalau dia mengalami teleportasi saat dia bertanya bolehkah dia memanggil 13 dengan nama "Ha Roo". Dan O mendekati Ha Roo sambil berharap kalau Ha Roo akan mengingatnya. Saat itu, Ha Roo sedang melukis pemandangan di hadapannya. Melihat lukisan Ha Roo, Dan O sangat kagum.
Dan O mengira kalau Ha Roo tidak mengingatnya. Jadi, dia memperkenalkan dirinya kembali. Eun Dan O, dengan nomor absen 7 dari kelas 12-7. Dan nama 13 adalah Ha Roo.
"Kamu ingat aku. Aku bisa mengubah masa depan," ujar Dan O, seperti membaca mantra.
Dan O kemudian mulai membahas mengenai istana itu. Dia bahkan bercanda kalau di kehidupan sebelumnya, dia pasti adalah 'Putri'. Ha Roo malah terlihat bingung harus bereaksi bagaimana. Dan O jadi canggung juga dan berkata kalau dia hanya bercanda. Its just a joke.
Kemudian, mereka mulai berkeliling bersama. Menjalani kencan singkat mereka.
Saat mereka berisitrahat, Dan O terus menggumamkan nama "Ha Roo". Dia merasa sedih karena hanya dia yang tahu nama Ha Roo. Tapi, bukankah bagus karena sekarang 13 telah mempunyai nama?
Saat itu, angin bertiup. Topi Ha Roo juga tertiup angin dan terjatuh ke tanah. Dan O dan Ha Roo mengejar topi tersebut. Dan di dekat topi yang terjatuh, Ha Roo menemukan sesuatu. Sebuah kotak yang terkubur di dalam tanah. Mereka bersama-sama, membuka kotak itu. Isinya adalah gantungan.
"Oh, bukankah itu bunga yang kita lihat kemarin?" ujar Dan O, mengenali motif yang ada di gantungan.
Dan entah kenapa, Ha Roo tiba-tiba merasakan sakit di tangannya hingga dia menjatuhkan gantungan tersebut. Dan O pun mengulurkan tangannya untuk mengambil gantungan tersebut.
Psaat!
Mereka sudah kembali ke stasiun kereta. Hari ini adalah hari perjalanan pulang mereka.
Dan Ha Roo ada di sana, menatap Dan O. Dan O terkejut, karena tatapan Ha Roo seolah mengenalnya. Apakah ini hanya bayangannya? Atau Ha Roo benar-benar mengingatnya?
Di dalam kereta api, Nam Ju dan Ju Da duduk bersama. Ju Da tertidur, dan Nam Ju membiarkan Ju Dan untuk bersandar pada bahu-nya.
Kyung duduk seorang diri. Dia tampak memikirkan sesuatu. Dia melirik pada Dan O.
Dan O duduk sendiri dan menatap ke jendela. Dari jendela, dia bisa melihat bayangan Ha Roo. Dia bergumam memanggil nama Ha Roo.
Kyung menatapnya.
Dan Ha Roo dari kursinya juga menatap ke jendela, menatap bayangan Dan O. Dia menulis di embun jendela nama : "Dan O."