Chereads / Kamu luar biasa / Chapter 4 - Seseorang menyelamatkan Dan-oh

Chapter 4 - Seseorang menyelamatkan Dan-oh

tn. Baek dan Kyung datang makan malam di rumah keluarga Dan O. Sambil makan malam, tn. Eun berbincang dengan tn. Baek. Dan tampak jelas kalau tn. Baek berusaha menjilat pada tn. Eun dengan memuji-mujinya. tn. Baek juga memberitahu kalau dia berencana makan malam dengan Pimpinan Oh dari Serinne Fashion. tn. Eun kaget mendengarnya karena dia tidak menyangka kalau tn. Baek tertarik pada mode juga. tn. Eun jadi penasaran mengenai anak Pimpinan Oh.

Dan O segera memberitahu anaknya kalau anak Pimpinan Oh bernama Oh Nam Ju. Dan juga, tn. Eun sudah pernah bertemu dengannya saat berkunjung ke sekolahnya. tn. Eun baru teringat, Oh Nam Ju itu dekat dengan Kyung. tn. Eun kemudian memuji Kyung yang sangat cepat sudah tumbuh besar dan mungkin sebentar lagi sudah bisa menikah.

tn. Baek langsung menyambung kalau mereka sudah seperti keluarga karena bisa makan bersama seperti ini. tn. Baek bahkan berujar akan mengundang keluarga tn. Eun untuk makan makan di rumahnya lain kali. Dan O langsung berseru senang dan memuji pasta buatan ibu Kyung sangat enak (Dan O menyebut ibu Kyung dengan sebutan : Ommoni). Mendengar ucapan Dan O, Kyung bergumam dengan kasar, ibu apaan.

Gumaman Kyung terdengar oleh Dan O dan tn. Baek. Dan O langsung menunduk sedih, sementara tn. Baek langsung melotot pada Kyung. Kyung yang sadar dengan pelototan ayahnya, langsung berkata kalau Dan O boleh datang kapan saja ke rumahnya jika ingin makan pasta.

Acara makan malam sudah usai. Dan O sudah kembali di kamarnya. Dan karena dia sudah tidak berada lagi di 'panggung', maka Dan O bisa bersikap sesuka-nya. Saat itu, Kyung datang ke kamarnya dan memperingati Dan O untuk lain kali tidak mencampuri urusan keluarganya. Dia bahkan memarahi Dan O karena memanggil ibunya dengan "Ommoni." Dan O jelas kesal dengan ucapan Kyung dan menyebutnya : bedebah.

Kyung melihat di atas meja di kamar Dan O, ada foto mereka saat masih kecil. Di foto itu, tampak Kyung yang memalingkan muka karna tidak ingin di foto dan Dan O yang menatapnya. Dia langsung bertanya kenapa Dan O menyimpan foto itu?

Dan O dengan jujur menjawab kalau dia juga tidak mengerti. Dan O bahkan berujar kalau dari kecil, Kyung sudah seperti preman. Dulunya, dia tidak mengerti kenapa Kyung tidak pernah berbicara baik atau tersenyum. Tapi, sekarang dia sudah mengerti. Alasannya karena Kyung tidak punya pilihan (selain bertindak sesuai kehendak Penulis).

Kyung jelas bingung dengan yang Dan O bicarakan. Kyung melihat lagi sekeliling kamar Dan O, dan mendapati ada sebuah boneka kayu di atas lemari (itu boneka yang di gunakan Jinmiche saat menjelaskan pada Dan O mengenai dunia komik : "panggung" dan "bayangan").

Dan O segera merebut boneka itu dari tangan Kyung dan melarangnya untuk menyentuh boneka itu. Boneka itu adalah takdirnya.

Dan O kemudian teringat akan masa depan yang di lihatnya. Saat dia terjatuh dari tangga nantinya, Kyung yang akan menggendongnya dan membawanya ke UKS. Dan karena hal itu, Dan O memperingati Kyung sekarang untuk menjauh darinya.

"Kamu harus selalu menjauhiku. Selain itu, jangan berani bermimpi untuk mendekapku, mengerti?" peringati Dan O.

"Apa kamu gila?"

"Lupakan saja. Kamu tidak akan ingat nanti," sadar Dan O. "Keluar. Keluar sekarang juga!" usir Dan O dan mendorong tubuh Kyung keluar dari kamarnya.

Esok hari,

Ju Da datang awal ke sekolah dan sedang membersihkan kelas. Sambil membersihkan kelas, dia memutar keras lagu dari ponselnya (sepertinya) dan menari-nari dengan riang di dalam kelas yang kosong.

Dan O yang baru tiba, kaget melihat apa yang Ju Da lakukan. Menari dengan riang di dalam kelas yang kosong. Tidak lama, Do Hwa juga datang dan melihat itu, Do Hwa malah memuji Ju Da yang sangat manis. Dia memuji Ju Da yang sangat berbeda dari semua gadis lain.

Dan O kaget karena Do Hwa menganggap yang Ju Da lakukan adalah hal yang manis. Dia bisa tahu kalau Do Hwa sudah jatuh cinta pada pandangan pertama pada Ju Da. Dia bahkan berujar kalau itulah takdir dari pemeran pendukung. Selalu terlambat jatuh cinta dan kurang sesuatu.  Terutama saat Ju Da dalam bahaya. Walau begitu, masih ada beberapa pembaca yang akan tetap mendukung karakter seperti Do Hwa. Dia menyemangati Do Hwa untuk tetap bersemangat.

Do Hwa jelas bingung dengan semua yang Dan O ucapkan. Tapi, dia kembali terfokus melihat Ju Da menari-nari di dalam kelas.

Dan O masih memikirkan kejadian dia akan terjatuh dari atas tangga. Dan karena itu, dia bertanya pada Sae Mi, apakah kaki patah rasanya amat menyakitkan? Sae Mi langsung bersemangat bercerita kalau dia pernah mengalami patah kaki saat menunggang kuda dan rasanya sangat menyakitkan.

Dan O jadi semakin takut. Dia bertanya pada Sae Mi, dari angka 1 sampai 10, seberapa sakitnya? Sae Mi menjawab kalau rasanya 9.5, sangat menyakitkan.  Dan O semakin sakit.

Dan O berada di tangga menuju lantai 2. Dia memakai helm, pelindung tangan dan pelindung kaki. Soo Chul yang melihatnya kaget, apa Dan O mau bertanding MMA? Dan O mengabaikannya dan berbicara pada dirinya sendiri kalau dia tidak bisa menghindari peristiwa itu, maka dia harus menghadapinya.

Dan O segera berteriak menyuruh semua siswa/I yang ada di sana untuk pulang. Dia akan membersihkan sendiri seluruh tempat ini sendirian. Jadi, tidak boleh ada orang yang tersisa di lobi!

Psaat!

Dan O membuka mata dan dia sudah berada di pinggiran tangga bersama Sae Mi. Sae Mi curhat dengan emosi mengenai Nam Ju. Nam Ju adalah cinta pertamanya dan Ju Da tidak bisa merebutnya begitu saja. Dan O membenarkan. Sae Mi lanjut berkata kalau Ju Da bisa pindah ke sekolah mereka kan berkat beasiswa yayasan Nam Ju dan harusnya dia tahu posisi-nya. Tapi, ini dia malah tidak bisa berhenti menggoda Nam Ju.

Dan O jadi cemas karena ini sama seperti yang di lihatnya. Sae Mi masih terus curhat. Dan O sudah tidak fokus padanya dan melihat sekitar. Tidak ada Kyung. Dan O sedikit lega dan sekarang dia hanya perlu pergi dari tempat ini. Sayangnya, dia tidak bisa menggerakan kakinya.

Sae Mi masih terus curhat dan kali ini membahas mengenai drama yang pernah mereka mainkan saat TK, "Putri Tidur". Saat itu, dia kan berberap sebagai sang putri dan Nam Ju sebagai sang pangeran. Saat Nam Ju mencium bibirnya, di saat itulah dia mulai menyukai Nam Ju. Tapi, Nam Ju tampaknya tidak ingat hal itu. Dan semua ini karena Yeo Ju Da.

Dan O dengan semangat membenarkan semua perkataan Sae Mi. Tapi, di dalam hatinya, dia mengumpat kesal karena hanya terus berkata 'benar' saja.

Sae Mi yang sudah emosi, bertekad kalau Ju Da menggoda Nam Ju lagi, dia akan menghancurkannya. Dengan semangat, Dan O membenarkan. Padahal di dalam hatinya, Dan O tidak setuju.

Baru juga di bicarakan, Nam Ju muncul dari lantai 2. Semua langsung bersorak memujinya. Nam Ju yang melihat Sae Mi, langsung berbalik pergi. Kyung juga ada di sana. Nam Ju tidak jadi pergi, karena dia melihat Ju Da yang akan turun tangga.

Dan O langsung panik karena hal ini sudah sama dengan yang di lihatnya. Dia mengumpat kesal karena tidak hanya harus mempunyai penyakit, tapi sekarang harus mematahkan kakinya saat mencoba menolong Ju Da? Dia belum siap.

Ju Da melewati Nam Ju. Nam Ju memanggilnya dan menegur Ju Da yang sekarang mengabaikannya. Ju Da berhenti dan menatap Nam Ju. Dia berujar kalau Nam Ju kan tidak membawa tas, jadi dia tidak harus membawakan apapun. Nam Ju kesulitan menjawab, jadi Ju Da beranjak pergi.

Nam Ju tidak membiarkannya. Dia menahan tangan Ju Da dan memintanya untuk menunggu sebentar. Dan O sudah semakin panik. Kyung melihat ekspresi Da O tersebut. Tapi, adegan berhenti di situ.

Saat itu, terlihat seorang pria berjalan melewati semuanya dengan langkah tenang. Dan saat dia lewat di hadapan Dan O, jam yang mengecheck denyut jantung Dan O berbunyi. Dan O terkejut, dia menatap pria yang lewat di hadapannya. Tapi, dia tidak melihat jelas wajah pria itu karena terhalang sinar matahari.

Tanpa sadar, kaki Dan O yang sebelumnya tidak bisa di gerakkan, menjadi bisa bergerak. Dia menuruni tangga untuk mengejar pria tersebut. Pria itu berbalik, tapi sinar matahari yang menyeruak dari pintu masuk, membuat Dan O tidak bisa melihat dengan jelas wajah pria tersebut.

Di saat itu, Sae Mi melihat Ju Da yang lewat di hadapannya dengan iri. Dan tanpa babibu lagi, dia mendorong Ju Da. Ju Da terjatuh dan mengenai Dan O yang berada tepat di belakangnya. Dan O kehilangan keseimbangan tubuhnya dan terjatuh ke belakang. Dan O sudah pasrah karena ucapan Jinmiche benar, tidak ada yang bisa di ubahnya.

Tapi, saat Dan O terjatuh, punggungnya menabrak punggung pria tersebut, dan tangan pria itu juga melindungi kepala Dan O agar tidak membentur ke lantai. Semua terkejut melihat hal tersebut. Dan O sama terkejutnya. Dia berbalik, ingin melihat wajah pria yang menyelamatkanya, tapi sebelum dia sempat melihatnya, dia kehilangan kesadarannya.

Dan begitu dia sadar, dia sudah berada di UKS. Sae Mi ada di sebelahnya dan langsung memeluk Dan O dengan sangat erat. Dia merasa cemas. Dan O ingat kalau dia harusnya memakai gips, tapi ternyata tidak. Dia hanya memakai perban di lutut. Dan O terkejut karena hal ini berbeda dari storyboard. Dia ingat saat dia jatuh, dia menimpa tubuh seorang pria. Dan O yakin kalau ini pasti bukan kebetulan. Seseorang pasti telah membantunya.

"Aku mengidap penyakit jantung sejak lahir. Tapi saat ini, jantungku tidak berdebar karena penyakit."

Sae Mi masih terus bicara pada Dan O. Dia menyalahkan Ju Da yang kenapa harus jatuh ke arah Dan O. Dia merasa ini semua adalah salahnya dan dia merasa sangat bersalah pada Dan O. Dan O menenangkannya kalau dia tidak apa-apa.

Sae Mi memberitahu kalau Kyung yang menggendong Dan O ke UKS. Dan O kaget. Sae Mi menjelaskan kalau setelah Dan O jatuh, Kyung mengangkat dan menggendong Dan O kemari. Terlihat sangat keren.

"Bukankah aku menimpa seseorang?"

"Aku tidak yakin."

"Aneh. Aku yakin...," gumam Dan O.

Psaat!

Nam Ju masuk ke UKS dengan penuh amarah. Dia memarahi Sae Mi karena telah mendorong Ju Da tadi. Sae Mi gelagapan hendak menjelaskan.

Saat itu, tirai di ujung UKS keluar dan keluarlah Ju Da. Ju Da menyuruh Nam Ju berhenti marah karena ini tidak ada hubungannya dengan Nam Ju. Nam Ju menegaskan kalau ini ada hubungannya karena Ju Da terluka.  

Dan O langsung melirik ke kaki Ju Da, dan ternyata Ju Da hanya memakai plester untuk mengobati lukanya. Dan O langsung mengeryit jengkel. Dia terluka lebih parah dari Ju Da tapi tidak di pedulikan.

"Jangan terluka tanpa seizinku lagi," tegas Nam Ju. "Jangan pergi ke tempat berbahaya. Tetaplah di sisiku saja."

Dan O semakin speechless karena Nam Ju dan Ju Da malah bertingkah romantis di hadapannya padahal dia yang terluka. Dia merasa sangat menyedihkan karena hanya menjadi extra.

Dan O akhirnya memutuskan keluar dari ruang UKS, tapi dia malah mendapati Do Hwa yang sedang berdiri di depan pintu. Dia bisa tahu kalau Do Hwa datang karena khawatir pada Ju Da, jadi dia menggodanya. Dia memberitahu kalau Ju Da baik-baik saja dan dialah yang terluka.

Dan O sudah mau pergi, tapi dia teringat kalau sebelum jatuh, punggungnya menyentuh punggung seorang pria. Jadi, dia menghampiri Do Hwa balik dan meminta agar di perbolehkan meminjam punggung Do Hwa sebentar. Do Hwa awalnya merasa heran, tapi karena Dan O memaksa, Do Hwa bersedia meminjamkan punggungnya. Tapi, dia jadi takut sendiri melihat Dan O yang menatap punggungnya dengan penuh nafsu. Dan O malah menyuruhnya untuk diam dan berbalik.

Dan O menurunkan punggung Do Hwa sejajar dengan punggungnya, kemudian dia menempelkan punggungnya ke Do Hwa. Tidak ada reaksi apapun. Jantungnya tidak berdetak sama sekali.

"Punggungmu bagus, tapi bukan itu yang ku cari. Sampai jumpa," ujar Dan O dan beranjak pergi.

Jika kutemukan pria misterius itu, ceritanya mungkin berubah. Jika begitu, takdirku mungkin berubah!

Dan O pergi ke dapur menemui Jinmiche sekaligus membaca komik SECRET. Dia memberitahu kalau ceritanya sudah berubah. Jimiche berkata kalau Dan O salah dan berhenti saja sekarang. Dan O tetap ngotot, kalau Jinmiche yang salah. Ceritanya berubah dan tidak sesuai dengan yang di lihatnya. Jika cerita terus berubah, bukankah dia akan bisa menjadi lebih dari sekedar extra? Dia yakin itu.

Dan O melanjutkan membaca komik SECRET, tapi halaman selanjutnya malah kosong. Sama sekali tidak ada gambar.

"Semua halaman itu untuk alur cerita yang belum terjadi. Setelah setiap babak, satu halaman akan terisi," jelas Jinmiche.

"Begitu rupanya. Itu artinya aku harus menemukan pria itu sendiri."

"Bagaimana caranya?"

"Aku hanya butuh tiga hal. Alat pacu jantung, suara hatiku, dan punggungku," jawab Dan O dengan bersemangat. "Jangan terlalu terkejut saat melihatnya secara langsung."

Dan O kembali ke kelas dan dia malah mendapati para siswa pria yang sedang bertukar baju di kelas menjadi baju olahraga. Bukannya pergi, Dan O malah kagum melihat pemandangan itu, menatap para punggung mereka.

Sayangnya, Kyung melihatnya dan langsung menuduh Dan O yang datang untuk mengintipnya saat sedang berganti pakaian. Dan O tersinggung karna dia bukan orang mesum. Jadi, dia menyuruh Kyung untuk menyingkir dan jangan mengganggunya.

Kyung tiba-tiba bertanya keadaan kaki Dan O, apakah sudah lebih baik? Dan O kaget karena Kyung perhatian padanya. Tapi, dia tidak peduli. Saat Kyung berjalan pergi, Dan O terpikir sesuatu. Dia menyentuhkan punggungnya pada punggung Kyung, dan tidak terasa apapun. Kyung heran melihat kelakuan Dan O dan menyebutnya sudah gila.

Tapi, Dan O malah senang karena ternyata bukan Kyung orang yang di carinya.

Dan O berada di kelas kosong sendirian. Dia mencatat jumlah siswa yang ada di seluruh sekolah dan ternyata totalnya adalah 375 orang. Dan setiap harinya dia bisa mencoba punggung sekitar 10 orang. Dia merasa lelah membayangkan hal itu. Tapi, demi takdir-nya, dia harus melakukannya.

Dan terlihat di atas meja-nya ada tulisan : Ubah ceritanya à jangan hanya jadi figuran à ubah keadaanku à tentukan takdirku sendiri!

Dan di mulailah pencarian Dan O terhadap pria takdirnya. Dia menyentuh semua punggung pria yang berdiri di koridor kelas. Dia melakukannya dengan berputar-putar cepat seolah melakukan tarian balet saja.

Selesai dengan pria di koridor, Dan O melanjutkan dengan mencoba punggung pria yang ada di taman sekolah.

Tapi, pas giliran Soo Chul, dia bukannya menyentuhkan punggungnya, malah memukulkan tangannya ke punggung Soo Chul. Wkwkwk, tampaknya dia tidak ikhlas kalau harus berjodoh dengan Soo Chul.

Jinmiche yang melihat hal tersebut, tersenyum dan berkata kalau Dan O sangat bersemangat. Padahal dia sudah bilang kalau tidak akan ada yang berubah. Pada awalnya, semua orang punya harapan. Dan raut wajah Jinmiche terlihat penuh kesedihan (kalau di versi webtoon english yang ku baca, sepertinya Jinmiche ini adalah tokoh komik lain. Di sana juga sepertinya dia adalah extra. Dan mungkin, dia pernah melakukan hal yang sama seperti Dan O. Makanya, dia ngotot kalau tidak akan ada yang berubah).

Dan O masih terus mencoba dan tidak menyerah. Sampai akhirnya dia kelelahan. Saat itu, dia melihat Do Hwa yang berdiri di depan kelasnya. Dia langsung to the point nanya apakah Do Hwa mencari Ju Da? Do Hwa dengan canggung membantah dan berkata kalau dia datang untuk mencari Nam Ju. Dan O langsung membalas agar Do Hwa tidak berbasa basi dan bilang saja mencari Ju Da bukan Nam Ju. Dan dia menyukai Ju Da.

Dan O tidak sabar dan menyuruh Do Hwa langsung bertanya saja karena ada banyak punggung yang masih harus di periksanya.

Dengan malu-malu, Do Hwa akhirnya bertanya, dimana Yeo Ju Da?

"Di halaman sekolah," jawab Dan O dengan riang.

Do Hwa menemui Ju Da yang sedang duduk di pinggir lapangan. Dia menanyakan keadaan Ju Da, dan Ju Da menjawab dia baik-baik saja dan sedang beristirahat. Do Hwa langsung lega dan memberitahu kalau dia khawatir.

"Do Hwa. Kamu tampak berbeda," ujar Ju Da. "Kamu selalu baik kepadaku."

"Itu karena..."

"Kamu seperti malaikat pelindungku," lanjut Ju Da dan tersenym manis pada Do Hwa.

Do Hwa menatapnya dan seolah ada bunga sakura bertebaran di sekitar mereka.

Dan O yang melihat itu dari jendela koridor sekolah, berujar tidak percaya karena ada bunga sakura padahal sekarang sedang musim panas.

Dan O sudah bertukar baju olahraga dan mengejar para anggota klub lari. Dia hendak memeriksa punggung mereka, tapi tidak bisa karena para anggota berlari dengan sangat kencang sementara dia punya penyakit jantung. Akhirnya, dia malah berbaring di lapangan trek lari.

Dan O tiba-tiba kepikiran sesuatu. Dia kan bisa membuat pria itu datang mencarinya.

Caranya?

Dia ikut bermain dodge ball bersama anak-anak lainnya di tengah lapangan. Soo Chul yang melihat Dan O heran, karena harusnya Dan O kan tidak bisa ikut pelajaran olahraga karena punya penyakit jantung. Dan O memberi tanda agar Soo Chul diam saja dan dia tidak apa-apa.

Dan O melihat kalau Nam Ju mendekati Ju Da di lapangan. Melihat hal itu, Dan O langsung berdoa agar seseorang melempar bola ke arahnya dengan keras sebelum scene antara Nam Ju dan Ju Da berakhir.

Nam Ju dengan canggung bertanya kenapa Ju Da tidak ikut bermain? Ju Da menjawab kalau dia hanya tidak ingin. Nam Ju kemudian melihat Ju Da yang sedang memegang susu strawberry. Dia bertanya, apakah rasanya seenak itu? Tanpa meminta persetujuan Ju Da, Nam Ju langsung merebut botol susu strawberry dan membuka tutupnya dan meminunya langsung dari botol. Ju Da tertawa melihat apa yang Nam Ju lakukan. Dia memberitahu kalau rasanya tidak akan enak jika di minum langsung seperti itu. Harus pakai sedotan baru lebih enak.

Ju Da memasangkan sedotan di botol susu itu dan memberikannya lagi pada Nam Ju. Tidak hanya itu, dia menyeka bibir Nam Ju yang berlepotan susu. Nam Ju jadi salting hingga menumpahkan botol susu di tangannya. Dia langsung meminta maaf dan berkata akan membelikan yang baru.

Sementara itu, trio girl pembully dan Sae Mi melihat hal tersebut dan tampak marah.

Dan O yang melihat adegan mereka dari jauh malah senang. Dia malah berharap kalau Nam Ju dan Ju Da akan lebih lama saling menggoda.

Dan O mulai sibuk bermain. Tampak jelas kalau dia ingin terkena lempar bola. Tapi, pelempar bola tidak melempar kepadanya. Sebaliknya, saat dia ingin terlempar bola, dia malah mendapatkan bola di tangannya. Kebetulan sekali, lawan yang harus di lawannya adalah Kyung. Dengan penuh tekad, Dan O melempar bola itu ke Kyung dan malah tertangkap oleh Ae Ri.

Dan O semakin bersemangat.  Dia membuka lebar-lebar tangannya agar Ae Ri melempar ke arahnya.

Dan benar, seperti dugaannya, saat dia hendak terkena lemparan bola, seorang pria berlari ke arahnya dan melindunginya dari lemparan bolah. Tidak hanya itu, dia menggunakan tangannya untuk menghalangi kepala Dan O menyentuh tanah. Tidak hanya itu, jam yang menunjukkan denyut jantung Dan O juga berdetak.

"Aku menemukanmu," gumam dan O, senang.

Dia berbalik, ingin melihat wajah pria itu. Tapi, wajah pria itu tidak kelihatan karena sinar matahari bersinar terlalu terang.

Psaat!

Dan O membuka mata dan ternyata dia sudah berada di kelas. Dan O benar-benar kesal padahal pria itu berada tepat di hadapannya, tapi dia malah harus ke panggung untuk scene ini.

Sae Mi mencari Ju Da dan memberitahu Ju Da kalau Nam Ju mencarinya. Dia menyuruh Ju Da untuk segera pergi. Tidak hanya itu, Sae Mi memberi tanda pada trio girl pembully. Tampak jelas, mereka merencenakan sesuatu.

Dan O kesal karena ada di sana untuk scene seperti itu. Dia beranjak ke luar kelas.

Psaat!

Dan O membuka matanya dan dia sudah berada di UKS. Dia merasa sangat kesal. Bahkan saat dia hendak berdiri, dia malah tidak bisa. Dia jadi bertanya-tanya, di scene ini akan ada hubungannya dengan siapa? Kyung? Nam Ju? Do Hwa? Atau…

Dan masuklah Ju Da ke dalam UKS, mencari Nam Ju. Baru juga masuk, pintu UKS sudah di kunci dari luar oleh trio girl pembully dan Sae Mi.

Dan O langsung tahu kalau dia tidak akan bisa bergerak sampai scene ini berakhir. Kalau terus seperti ini, kapan dia bisa menemukan pria-nya?

Dari pintu luar, trio girl pembullya mengingatkan Ju Da kalau dia bisa masuk sekolah ini karena yayasan Nam Ju dan malah selalu menempel padanya. Harusnya, Ju Da itu tahu diri. Kisah Cinderella itu hanya ada di buku. Sae Mi ikut bicara menyuruh Ju Da agar merenungkan perbuatannya di dalam sana.

Ju Da di dalam memohon pada mereka agar membukakan pintunya. Dia sampai menunduk dan menangis.

Scene berakhir dan Dan O bisa bergerak kembali. Ju Da kaget melihat Dan O. Dengan tegas, Dan O memberitahu kalau tidak akan ada yang datang meski Ju Da menangis seperti itu. Apa Ju Da tidak punya ponsel? Dan ternyata dia tidak membawanya. Dan O juga tidak ada. Dan O baru tersadar, kalau kisah di komik, selalu saja para tokoh tidak mempunyai ponsel di saat kritis seperti ini.

Dan O tidak menyerah. Dia meregangkan tubuhnya dan mulai bersiap mendobrak. Eh, tapi pintu malah bisa terbuka dengan begitu mudahnya. Dan O mah langsung senang dan hendak pergi. Ju Da juga hendak ikut keluar, tapi Dan O menghentikannya.

"Hei, maaf. Seharusnya, Nam Ju yang membuka ini, bukan aku," tegas Dan O dan menutup pintu. "Oh Nam Ju akan segera datang, jadi, pura-puralah tidak melihatku. Lagipula, kamu tidak akan ingat juga."

Dan benar, Nam Ju datang. Jadi, Dan O langsung pergi meninggalkan Ju Da. Nam Ju melihatnya. Mereka saling bertatapan. Dan O sebenarnya heran juga, darimana Nam Ju bisa tahu kalau Ju Da dimari? Tapi, namanya juga komik, kebetulan seperti ini wajib dalam komik percintaan.

Nam Ju tiba di depan pintuk UKS dan melihat alat pel berserakan di sana (di gunakan untuk menutup pintu sebelumnya agar tidak bisa di buka). Dan saat dia membuka pintu, dia mendapati Ju Da yang sedang menunduk dan menangis.

"Gadis Pesuruh. Sudah kubilang untuk tetap di sampingku," ujar Nam Ju.

Trio girl pembully dan Sae Mi sedang duduk bersama di taman, sambil tertawa-tawa karena berhasil mengganggu Ju Da. Sayangnya, tawa itu tidak berlangsung lama karena mereka malah melihat Ju Da yang sedang berjalan bersama Nam Ju. Mereka langsung bisa menduga kalau Nam Ju pasti menolongnya. Mereka makin jengkel saat melihat Ju Da menangis. Mereka menyebut Ju Da sebagai wanita licik. Dia tidak bisa melakukan apapun selain membiarkan Nam Ju membantunya.

Kecemburuan Sae Mi semakin memumpuk. Dia bertekad tidak akan mebiarkan hal ini.

Psaat!

Dan O berdiri di depan pintu dan mengenakan jaketnya. Dia bahkan memegang beberapa kantong benih. Dan O melihat sekeliling dan mendapati Ju Da yang sedang menyiram tanaman. Dan O menghela nafas dan sadar kalau dia harus memberikan benih itu pada Ju Da.

Dan O pun menemui Ju Da, dan sesuai gambaran karakternya yang baik pada Ju Da, dia bicara dengan lembut memberitahu kalau guru menyuruhnya untuk memberikan benih itu pada Ju Da. Ju Da menerima nya dengan riang dan berterimakasih.

Dan berakhirlah scene Dan O. dia bisa bertindak lagi dengan bebas.

Saat dia mau pergi dari sana, dia malah mendengar suara trio girl pembully. Dan benar saja, saat dia mendongak ke atas, terlihat trio girl pembullya dan Sae Mi ada di balkon dan hendak menyiram Ju Da dengan air pel.

Dan O berusaha tidak peduli. Tapi, dia tidak bisa. Dia tidak bisa membiarkan ketidakadilan seperti itu. Dia melihat ke sekeliling dan mendapati ada payung di sana. Dengan kencang, Dan O mengambil payung itu dan berlari ke arah Ju Da sambil membuka payung tersebut. Dia melindungi Ju Da dengan payung.

Tepat! Dia membuka payung di saat yang tepat, dan air terjatuh di payung tersebut. Tapi, yang namanya kehendak Penulis adalah mutlak, payung tersebut malah robek dan air tetap menumpahi Ju Da.

Di saat begitu, dia teringat perkataan Jinmiche kalau tidak ada yang akan berubah di dunia ini. Dengan kesal, Dan O melempar payung itu, dan payung tersebut nyangkut di pohon.

Dan O yang tidak tega melihat Ju Da basah kuyup, memberikan jaket yang di pakainya untuk Ju Da. Ju Da terharu dan berterimakasih atas bantuan Dan O.

Dan O langsung pergi. Dia berlari ke lapangan untuk mencari pria itu, tapi tentu saja tidak ada. Dan O jadi penasaran, apakah karakter pria itu adalah untuk menyelamatkannya? Tapi, kenapa? Dia kan bukan pemeran utama wanitanya.

Dia tidak menemukan pria itu, malah berjumpa dengan Kyung yang sedang bermain basket. Dia mengambil basket di tangan Kyung dan melemparkannya dengan kesal. Di saat itu, dia teringat. Tangan pria yang menyelamatkannya, sama dengan tangan pria yang membantunya mengambilkan bukunya yang jatuh di lapangan.

Tanpa membuang waktu, Dan O segera berlari ke perpus mencari pria itu. Dia tidak menemukan siapapun. Yang dia temukan adalah sebuah buku yang terbuka di sebuah meja perpus, dekat jendela. Dan O melihat buku itu. Matahari menyeruak masuk ke dalam. Dan O mengangkat tangannya untuk menghindari sinar matahari tersebut. Dia berdiri dan mendekat ke jendela. Dan terlihat, seorang pria sedang berdiri di taman. Dan O segera berlari keluar.

Dan O tiba di taman. Tapi pria itu tidak ada lagi. Jelas, dia kecewa. Dan saat itu, dia melihat payung yang di lemparnya, tersangkut di sana. Dan O berusaha mengambil payung tersebut, tapi tangannya tidak sampai.

Di saat itu, seorang pria berdiri di belakangnya. Mengambilkan kalung itu dan memberikannya pada Dan O. Jantung Dan O berdegup. Dia bisa merasakan kalau yang di belakangnya adalah pria yang di tunggunya.

Akhirnya. Aku menemukannya. Kali ini, aku tidak akan melepaskannya.

Dan O segera berlari mengejar pria itu. Dia membuka payungnya dan air yang ada di payung sebelumnya, jatuh ke lantai seperti hujan. Dan O menyingkirkan payungnya dan melihat wajah pria yang adalah takdirnya (pria yang benar-benar di sukainya, bukan di tentukan oleh Penulis). Mereka bertemu pandang.