"Ngelihatin apa Ra?" tanya mama Dara yang mengejutkan gadis itu.
"Eh, mama. Ngagetin aja." Dara menjadi salah tingkah. Dan merasa seperti kepergok.
"Kenapa kamu sampai kaget gitu?" Mama Dara melihat ke arah rumah depan. Dan dia tahu apa yang sejak tadi dilihat oleh anaknya itu.
"Kamu mikirin Randu?" tebak mama Dara.
"Hah?! Eng—enggak ma. Ngapain juga Dara mikirin mantan."
Mama Dara tersenyum.
"Baguslah kalau kamu gak mikirin Randu lagi. Karena kamu berhak dapat yang lebih baik Ra."
"Apaan sih ma. Dara masih mau sekolah."
"Ra, mama gak larang kamu pacarana kok selama itu bisa bikin kamu bahagia dan jadi semakin semangat sekolah."
Dahi Dara mengerut.
"Maksud mama apaan sih?"
"Itu temen kamu yang namanya Marchel. Dia suka kan sama kamu?"
Dara jadi salah tingkah mendengarnya. Kenapa juga mamanya bisa berpikir begitu? Apa jangan-jangan mamanya dengar apa yang Marchel dan Dara bicarakan malam kemarin?