Setibanya di rumah Clarissa dan Gio sudah disambut Daffin di depan pintu rumah. Dengan ekspresi wajah yang menyebalkan seperti biasanya.
"Ciye, kencan nih," ledek Daffin melirik Clarissa dan Gio yang turun dari motor.
"Kak Daffin!" panggil Clarissa. Tak seperti biasanya, Clarissa langsung berlari menuju Daffin dan memeluk kakaknya tersebut.
"Nah, ini baru kak Daffin yang aku kenal. Tadi siang kak Daffin aneh banget. Jadi aku kira kak Daffin mau mati huaaaa." Clarissa lagi lagi menangis kencang.
"Enak aja. Ganteng begini masa mati sih. Sayang dong kegantengan gue jadi sia sia," kata Daffin dengan pedenya.
"Untuk hari ini aku bakalan mengiyakan semua kata kata kak Daffin. Asal kak Daffin jangan sakit, apalagi ninggalin aku mati."
"Udah ah, jangan bahas mati mati mulu Serem banget," sungut laki laki itu.
"Iya maaf kak," sesal Clarissa.
"Iya. kak Daffin maafin, udah sana masuk. Kak Daffin mau ngobrol sama Gio dulu. Boleh gak?"