Beberapa jam sebelumnya …
"Menurut lo, kalo gue nemuin Claudia gimana?" tanya Randu pada Kafka.
"Temui ya temui aja, kenapa emang? Dia single lo duda, gak salah kan? Cuma kayaknya dia lagi sendirian di rumah. Jadi lo jangan macem macem."
Randu menyenggol lengan Kafka. "Sejak kapan gue macem macem sama dia."
"Waktu di gedung waktu itu, lo nyium dia kan?" kekeh Kafka sambil meledek Randu.
"Gue khilaf, gak tau karena suasana atau gue udah mulai suka sama dia. Tapi—gak tau kenapa."
"Ah alasan, bilang aja lo emang pengen nyium dia. Untung gak digaplok sama Claudia."
Kalau membayangkan masa masa itu, Randu mau kembali ke sana lagi. Memperbaiki kesalahannya agar tidak terjadi seperti sekarang. Dia merasa kalau dulu dia memang sudah banyak mempermainkan cewek cewek, lebih tepatnya sih PHP.
"Kalo gitu, gue balik deh."
"Yakin balik? Gak ke apartemen Claudia?"
