"Aku pengen tau apa kamu mencintai aku apa gak." Rasta melumat bibir Claudia lagi. Claudia terengah, ia mendorong sedikit tubuh Rasta.
Ia menatap lelaki itu heran.
"Kamu gak percaya sama aku? Atau—"
"Bukan." Tak mau kesalahpahaman itu terjadi.
"Aku—sebenernya juga gak tau gimana perasaanku sama kamu. Karena kamu bilang buat nyoba makanya dulu aku mau menjalin hubungan sama kamu."
Rasta menatap nanar Claudia.
"Aku udah bikin kamu kecewa ya?" tanya Claudia.
Rasta hanya diam. Dia menyugar rambutnya dengan kasar kemudian duduk di sofa ruang tamu.
Dari tempatnya duduk dia memandang Claudia yang masih menatapnya dengan kaku.
"Aku ambilin minum dulu." Tak mau suasana canggung itu terus terjadi, akhirnya Claudia masuk ke dalam dapur dan mengambilkan air untuk Rasta.
Claudia memanas wajahnya, entah karena malu atau karena ciuman dari Rasta tadi.
Ciuman yang panas itu. Ciuman yang bahkan tidak pernah didapatkan dari Randu.