suara berbisik bisik menyambut Amanda yang berjalan di sebuah kampung mencari rumah seseorang.Setelah turun sari mobil dirga dia masih harus menelusuri gang sempit,sudah belasan tahun dia tidak kesini sudah banyak yang berubah,bahkan dia terlihat seperti baru berkunjung desa ini.
"Siapa tuh..ganteng banget ."
"Nih orang kesasar kali."
"Gila kampung kita kedatangan turis."
Beberapa orang remaja memandangi pemandangan yang cukup unik di depan mereka. Tiga cewek ini terpesona oleh aura tampan amanda si cowok kw,salah satu dari mereka tampak gugup kala amanda mendekatinya. "kamu tau rumah mbok minah??" kata Amanda menyadarkan seseorang yang sedang bengong.
"Ibuk Minah??" Jawab perempuan yang rambutnya di kuncir 2 sadar dari lamunannya saat oppa korea menanyainya. "Lina ibuk Minah nama ibu kamu kan??" Tanya nya berbisik kepada teman di sebelahnya gadis dengan rambut berponi depan.
"Ibuk Minah ibu saya,,mari saya antar rumahnya ada di sana" ucap lina gadis berponi depan, sambil menunjuk kearah sebuah rumah bercat hijau.
"Kamu Lina ya..??udah lama banget gak ketemu.." ucap Amanda antusias.
Lina dan teman temannya kaget karna si oppa mengenalnya bahkan tampak seperti orang yang sudah akrab, padahal lina tampak kebingungan mengingat ingat mengais memori tentang cowok di depannya tapi tetap tidak ingat.
Lina tersenyum dan segera menggiring oppa korea menuju rumahnya, ingin segera bertanya pada ibunya tentang siapa pemuda tampam ini. Teman teman lina mulai heboh dan membahas tentang amanda si oppa korea.
Amanda dan lina mulai memasuki rumah. "ibuk.. ada yang nyariin nih." teriak lina mencari sosok sang ibu, rupanya ibunya sedang di dapur mencuci piring bekas sarapannya.
"siapa..??" jawab mbok minah santai.
Amanda yang sudah rindu pada mbok minah tampak mengekor pada lina yang menuju suatu ruangan di dalam rumah. Saat mbok minah menengok kearah sang tamu menelisik wajahnya mengingatkannya pada seseorang.
'pyarrr..' piring yang di pegang mbok minah terlepas dari tangannya saat mengingat sosok di depannya. Dia syok bukan main.Gadis yang dulu di asuhnya dari kecil hingga remaja datang dengan tampang yang berbeda, rambut yang dulu selalu disisirnya setelah mandi terlihat di pangkas habis nenyerupai seorang pria.wanita yang mengasuh amanda lebih dari 10tahun ini sudah seperti ibu ke dua bagi Amanda, dia tahu betul karna sudah di anggapnya sebagai anak sendiri.
Ya penyamaran Amanda memang sempurna tapi tidak pada mbok minah,dia tidak bisa di bohongi. "Nak Amanda..? ya ampuunn kenapa jadi begini...??" Mbok Minah segera memeluk dan mengelus rambut cepak Amanda.
"Amanda..??" Lina tak kalah kaget gadis ini menutup mulutnya tak percaya. Dia ingat amanda adalah mantan majikan ibunya.anak yang dulu di anggap kakak olehnya karna usianya yang berselisih 5 tahun. Kakak yang dulu cantik kenapa sekarang jadi tampan begini.
"Mbok Minah mengenali saya??" ucap Amanda dengan penuh haru.tak bisa mengelabui orang yang selalu merawatnya lebih dari 10tahun itu.
"Tentu nak mbok pastu tau ini amanda nya mbok,sekarang sudah dewasa..kenapa nak manda jadi begini?" ucap mbok Minah penasaran.
"Amanda kesini mencari tempat berlindung mbok, manda gak mau di jodohin ayah sama orang yang gak Amanda cintai, manda ingin mencari jodoh manda sendiri. Mungkin ini satu satunya tempat yang gak akan ayah cari karna mbok minah sudah lama tidak bekerja ditempat kami."
Ya mbok Minah memang sudah meninggalkan kediaman danudirja setelah amanda berumur 14tahun karna suaminya sakit dan harus merawat suami dan anak anaknya santi dan lina. Ternyata setelah 2tahun merawat suaminya yang sakit paru paru,akhirnya suaminya meninggal dan mbok minah memilih untuk bekerja menggantikan suaminya di perkebunan teh di kampungnya. Putrinya Santi 3tahun yang lalu sudah menikah dan ikut di rumah mertuanya, sedangkan lina gadis yang baru lulus sma itu memilih untuk membantu ibunya di perkebunan teh.
"Tolong Mbok ijinkan Amanda berlindung disini.."
"iya nak Manda, mbok dengan senang hati menerima nak manda di sini, tapi apa nak manda gak kasian sama orang tuanya? mereka pasti bingung nyariin nak manda. Apalagi kalo tahu putri cantiknya jadi ganteng kayang gini." ucap mbok minah dengan tutupnya yang lembut.