Amanda mencoba untuk meraih tangan kanan suaminya dan ia meletakkannya tetap tepat di atas perutnya yang masih rata, ia ingin di elus-elus.
"Arya sudah lama Kau tidak mengajaknya bicara. Maukah kamu ngajaknya bicara..?" Minta Amanda kepada suaminya untuk berkomunikasi dengan janin di dalam kandungannya.
Arya tentu saja setuju dengan keinginan istrinya itu seketika ia bangkit dan duduk mendekat ke arah perut istrinya ia mengelusnya perlahan lalu memasangkan telinganya di perut istrinya seolah-olah ia bisa mendengar suara dari dalam perut tersebut.
"Hai sayang apa kabarmu? beberapa hari Papi tidak menyapamu ya? Apa kamu rindukan Papi?"
Amanda tersenyum mendengar komunikasi Arya kepada calon bayinya yang terdengar lucu karena Arya selalu melakukan itu dengan nada yang dibuat-buat mirip seperti seorang anak kecil.
"Papi mana oleh-oleh untuk ku dari Singapore?" kini Amanda bersikap seolah-olah Ia yang menjawab pertanyaan dari Arya.