"Biar aku yang coba! Kamu bonceng di belakang saja!" Kini pria bertubuh tinggi dengan jambang panjang itu mengambil alih kunci dan mulai menaikinya. Bintang pun menurut dan mulai naik pada sisi bagian belakang.
Bintang duduk dengan gaya khas perempuan karna ia sedang mengenakan rok panjang. Ia memegang erat ujung kemeja yang di kenakan Bram karna sejujurnya bintang tak terbiasa duduk dengan cara seperti ini. Ia merasa tidak nyaman dan merasa jika dirinya akan jatuh.
Keduanya berkeliling di sekitar komplek yang ada di belakang bengkel. Bram mengendalikan motor bintang dengan menarik gasnya mulai dari yang paling lambat hingga ke paling cepat. Hal itu membuat Bintang takut untuk jatuh, dengan terpaksa ia mengalihkan pegangannya dari ujung kemeja kini memeyang erat perut Bram.
"Hei.. Hei..! Apa kau mau membunuhku? Apakah tak cukup membuatku celaka semalam?" Bintang berteriak dan menggerutu kesal sambil menepuk-nepuk bahu Bram.