"Itu bukan urusan mama. Aku akan mengatur hidupku sendiri."
"Apakah itu anak dari Cipto?"
Deg
Sheila sudah menduga jika ibunya akan menanyakan hal itu tapi ia masih merasa gugup kala nama Cipto disebut sebagai penyebab kehamilannya. Sheila tak akan membiarkan pria tua itu menjadi ayah dari bayinya karna bukan dia pria yang ia cintai.
"Bukan." Jawab Sheila dengan lantang yang malah justru membuat Wulan semakin penasaran.
"Lalu anak siapa itu? Apakah selain dengan cipto kau juga melakukan hal itu dengan pria lain? Apakah kau memang seburuk apa yang orang-orang itu katakan?"
Kali ini Wulan tak bisa menahan diri lagi atas semua rasa penasarannya. Ia mendekati putrinya dan memegangi kedua bahu putrinya menuntut sebuah jawaban yang pasti. Meski ia tak suka dengan pikiran buruknya namun justru pikiran atas semua yang kinanti ucapkan itu adalah benar jika memeang putrinya adalah seorang wanita penggoda dan bukanlah seorang gadis baik-baik yang seperti selama ini ia bangga-banggakan.
