"Ssstt. Diamlah jika tak ingin kita berdua jatuh dari tangga!" Seketika Amanda langsung terdiam menjelma menjadi batu yang tak bergerak sama sekali. Ia hanya berkedip-kedip menatap wajah suaminya yang begitu dekat dengannya.
Melihat mata indah Amanda yang berkedip-kedip layaknya sebuah boneka malah membuat Arya tak kuasa menahan senyumannya, ia bahkan sedikit terkekeh melihatnya.
"Kenapa? Kenapa malah tertawa?"
"Karna kau begitu manis."
"Apakah ada sesuatu di wajahku ya?" Amanda meraba-raba wajahnya sendiri memastikan tak ada sesuatu di disana.
"Ada."
"Apa? Dimana? Sebelah mana?" amanda meraba pipi kanannya.
"Bukan disitu. Tapi disana." Arya memberi kode dengan lirikan mata yang tak bisa di mengerti Amanda. Perempuan itu menggerayangi wajahnya namun tak menemukan apapun.
"Disini nih." Arya mencium pipi kiri Amanda serta menghirup lekat-lekat aroma yang ada disana.
"Arya kau menggodaku ya?"