"Ya mungkin saja, jika aku beruntung setidaknya aku akan jadi istri kedua. Bukankan lebih baik dari pada istri ketujuh??" ucap Sheila dengan tatapan nanar.
"Sheila?" bentak wulan.
"Sheila tak peduli ma.. yang Sheila inginkan hanya Arya jika Sheila tak bisa memilikinya maka tak ada seorang pun yang boleh memilikinya."
Putri yang selama ini ia kenal sangat baik kini menjelma menjadi seorang yang jauh dari yang ia kenal sebelumnya. Wulan sangat kecewa melihat putrinya yang mempunyai ambisi yang tak masuk akal karna ingin menghancurkan kehidupan seseorang.
"Maaf Ma, waktu Sheila tak banyak. Jika tak ada yang perlu dibicarakan lagi lebih baik Sheila pergi." Perempuan yang memakai rok diatas lutut itu hendak beranjak dari duduknya namun ia teringat sesuatu.
"Tolong tanda tangani ini!!" Sheila menyerahkan berkas lain dalam tasnya.
"Menjadi pemimpin itu tak mudah nak. Mama hanya tak ingin jika.."