"Aku memilih berada di sisimu Mas.. tapi aku juga punya naluri seorang perempuan naluri seorang ibu. Aku memposisikan diriku. Aku membayangkan jika nanti kita sudah menikah dan punya anak. Kita harus di hadapkan dengan masalah seperti itu. Aku tak mau karna aku menolak membantu orang yang kesusahan, suatu saat hal buruk akan terjadi pada kita atau keturunan kita nantinya Mas."
Deg
Mendadak dada Dirga bagai di hantam oleh batu yang besar dan berat. Tak dia sangka Marsha memikirkan hingga sejauh itu. Kata-kata Marsha sungguh menggugah hatinya yang gelap karna di butakan rasa cemburu.
***
Malam ini Amanda dan Arya telah bersiap untuk tidur. Hari pertama bekerja setelah pergi bulan madu rupanya begitu menguras otak dan energi mereka.
Padahal biasanya untuk lembur saja terasa mudah tapi kali ini bawaannya ingin cepat-cepat pulang dan mengharapkan pelukan dari pasangan.