"Sudah sudah!! Ampun.. hahaha." Dirga mengangkat kedua tangannya keudara tanda menyerah. Keduanya pun berhanti dan menyisakan nafas yangnterengah engah satu sama lain. Lalu kembali tertawa ketika saling memandang.
"Kalau boleh jujur. Tempat ini sangat bagus oleh sentuhan darimu. Kau ternyata sangat berbakat."
"Sebenarnya aku hanya melakukan apa yang di inginkan oleh klien."
"Jadi semua ini selera Arya?? Seleranya tinggi juga."
"Sebenarnya dulu Mas Arya ingin desain di dalamnya di buat semenarik mungkin terlebih dia ingin bisa mengingat kak Amanda jika berada disini. Jadi sebagian besar yang ada disini termasuk funiture dan pilihan warna adalah favorit kak Amanda."
"Segitu cintanya dia pada gadis itu." Dirga merasa lega karna selama ini ia melepas Amanda untuk orang yang tepat.
"Apa mas Dirga gak mau seperti itu juga?"