Daniel berjalan meninggalkan rumah sakit dengan gontai. Dan saat itu ponsel yang ada di sakunya bergetar dan itu adalah panggilan dari ibunya. Emosi memenuhi Daniel saat ini. Air matanya menetes tanpa bisa ia bendung dan dia tak mungkin mengangkat telepon ibunya dalam keadaan seperti ini. Karena ia tahu pasti ibunya akan mengetahui jika ia sedang menangis saat ini.
"Maafkan Daniel ibu. Tapi ini yang terbaik. Daniel tak ingin menjadi beban yang lebih berat lagi bagi ibu," gumam Daniel. Dia memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya dan menunggu bus datang di halte yang berada di dekat rumah sakit itu.
***
"Kenapa dia tak menjawab? Tak biasanya Daniel mengabaikan panggilan dari ibunya," gumam ibu Daniel. Dia mencari cari anaknya saat ini karena ini sudah lewat jam dia pulang sekolah. Seahrusnya Daniel sudah sampai di rumah sejak tadi. Dan anak itu tidak mengatakan apa apa membuat ibunya tersebut menjadi semakin khawatir dan cemas.