Rafael baru saja meletakkan ponselnya yang sedetik lalu menyala. Kekasihnya mengatakan jika dia akan sampai di kafe sekitar sepuluh menit, lantaran jalanan yang saat ini sedang macet.
Lelaki yang sudah berumur dua puluh tujuh tahun itu berniat untuk memberikan kejutan di ulang tahun kekasihnya malam ini dengan melamarnya.
Cincin emas putih ia lihat berkali-kali. Ia pikir Gween akan menyukainya atau mungkin terharu dengan kejutan yang ia berikan.
Satu menit hingga berubah jadi sepuluh menit, tapi Gween tak kunjung sampai di kafe.
"Papa!" Suara kecil masuk ke telinga Rafael. Namun lelaki itu mengabaikan karena berpikir jika anak kecil itu bukan memanggilnya.
"Papa Papa!" Panggilan kedua menarik perhatian Rafael, ia menoleh ke arah suara dan menemukan seorang anak lelaki kecil yang lucu menatap ke arahnya.
"Aku?" Rafael menunjuk dirinya sendiri dengan telunjuknya. Ia menoleh ke belakang tetapi hanya ada dirinya di sana.
"Papa! Papa El!"
