"Ada apa?" tanya Karen, dia menghampiri Rafael yang berdiri kaku di samping sofa.
"Cindy, dia ada di depan rumah ini. Aku harus bagaimana?" Rafael balik bertanya. Dia menatap bingung Karen, seakan dia membutuhkan saran dari wanita itu.
Baru saja mereka hendak memikirkan hal ini bersama-sama. Suara bel rumah itu sudah berbunyi.
Mata mereka saling menatap. Terkejut.
"Buka saja dulu," kata Karen.
"Lalu?"
"Kau di dalam kamar saja. Aku yang akan membukanya untukmu."
"Ya?" Rafael menaikkan kedua alisnya.
Karen mendorong pelan punggung Rafael. Ketika lelaki itu sudah menghilang dari pandangannya baru lah Karen membuka pintu rumah tersebut.
Senyum merekah di bibir Cindy langsung sirna ketika mengetahui jika yang membuka pintu itu bukan Rafael.
"Ini rumah Rafael kan?" tanya Cindy.
Karen mengangguk.
"Lalu kau siapa?"
"Aku? Aku yang mengurus rumah ini," jawab Karen. "Silakan masuk, aku akan memanggilkan Rafael."
Cindy pun masuk, dia mengamati rumah yang belum banyak perabotannya.
