"Kenapa kalian tak bisa bersama lagi? Bukankah rencana Tuhan kita tidak ada yang tahu?" tanya Adam pada Daniel.
"Iya tuan. Tapi meskipun begitu, apa yang dikatakan ibu saya memang benar. Kami tidak mungkin bersama lagi," sahut Daniel yang tahu diri.
"Hanya saja, saya sudah berhutang budi pada gadis itu. Dan saya ingin sekali berbalas budi terhadapnya. Saya ingin mengabulkan keinginannya selama ini."
"Memangnya apa keinginan gadis itu?"
"DIa ingin bertemu dengan ayah kandungnya selama ini. Saya ingin mewujudkan hal itu."
"Kalau begitu wujudkan itu. Saya yakin kamu bisa melakukannya Daniel."
"Terima kasih tuan." Daniel tersenyum . Majikannya saat ini mesipun penampilannya terlihat sangat biasa, namun dia ternyata sangatlah baik. Daniel selalu mengobrol dengannya karena menyenangkan mendengarkan petuah petuah yang dikatakan oleh laki laki itu.
***
