"Alen , tunggu!" teriak Daniel. Namun Alen mengabaikannya dan terus meninggalkan Daniel pergi.
Alen meninggalkan sekolah dan tak jadi masuk hari itu. Dia terlanjuur kecewa dengan apa yang sudah dilakukan oleh Daniel. Laki laki itu benar benar egois saat ini. Dia pun menghentikan taksi dan pergi saat itu juga.
Supir taksi melirik Alen yang mengenakan seragam.
"Tidak sekolah neng?" tanya supir taksi itu. Sementara Alen hanya menatapnya melalui kaca spion dengan dingin.
"Mau ke mana?" tanya supir itu lagi setelah pertanyaan pertamanya diabaikan.
"Ke rumah sakit pak."
Mobil taksi itu pun segera pergi menuju ke rumah sakit di mana Daniel memeriksakan dirinya kemarin. Dia tak mungkin diam saja setelah mengetahui apa yang terjadi pada Daniel saat ini. Setidaknya dia harus melakukan sesuatu agar Daniel bisa sembuh. Meskipun hal itu mungkin akan membuatnya dalam masalah nantinya.