"Kamu itu udah gila, dengan menyuruh Eza buat mengurusi kamar VIP kayak tadi siang," ucap Diana, yang malam itu masih di ruangan Aliya.
"Memangnya kenapa?" tanya Aliya dengan polosnya.
"Kamu tak tahu, kalau nantinya dia bakalan jadi bulanbulanan sama staff lain karena perbuatan kamu satu ini."
Aliya hanya tersenyum.
"Ayolah, Al, kamu gak bisa begini, kasihan anak itu, padahal di sini cuma mau kerja tapi malah kamu kerjain."
Aliya menghela napasnya kemudian menyandarkan punggungnya di kursi. "Kamu tahu tidak tadi ruangan buat siapa?" tanya Aliya pada Diana.
"Buat siapa emang?"
"Buat dia hahaha!" Aliya tergelak hingga hampir terjatuh dari kursinya. Dia sudah memikirkan ide gila untuk Eza.
"Bisa tidak kamu lepaskan anak itu, dia sepertinya lain dari yang pernah lo mainin selama ini."
"Lepaskan?" tanya Aliya menggoda. "Karena dia lain, makannya aku mau ngetes dia lagi."
Diana menyerah, temannya itu seakan tidak mau diberitahu olehnya.