Mark turun dari taksi, ia memeriksa ponselnya untuk mencocokkan alamat yang diberikan oleh Bu Dara padanya. Andrew menelepon Mark sesaat sebelum ia membunyikan bel yang ada di depan pintu.
"Lagi di mana?" tanya Andrew di ujung telepon.
"Di rumah Bu Dara. Kenapa?" jawab Mark.
"Sendiri?" tanya Andrew lagi.
"Iya. Aku sudah terlambat, nanti akan ku hubungi lagi jika sudah selesai."
"Mark tunggu dulu..." Namun telepon sudah di tutup oleh Mark.
Ia melirik jam di ponselnya, ternyata sudah terlambat selama sepuluh menit. Ia menggosok gosokan tangannya yang dingin karena perubahan cuaca yang mendadak menjadi dingin sore itu.
Mark menunggu Bu Dara membukakan pintu untuknya dan tak lama guru cantik itu muncul dari balik gerbang. Ia tersenyum dan mempersilakan Mark masuk.
"Maaf saya terlambat."
"Tak apa-apa. Murid memang sering kali melakukan hal itu."
