"Kau serius tak apa-apa?! Kau yakin lukanya hanya perlu dibalut perban seperti itu. Bagaimana kalau kita ke ruang kesehatan sebentar." Brian terus memandangi lengan Zayn dari samping.
Zayn tersenyum melihat Brian begitu mengkhawatirkan dirinya.
"Tak apa-apa. Aku serius." Zayn merangkul pundak Brian sebelum akhirnya Jessica datang di tengah-tengah mereka.
"Zayn!!?" Jessica menyela tempat antara Zayn dan Brian tiba-tiba.
Zayn melirik Jessica tak suka. Ia selalu saja menganggu momennya dengan Brian.
"Kau kenapa? Kenapa ada perban di lenganmu??" Jessica malah memijat-mijat lengan Zayn.
Zayn meringis kesakitan, sedang Brian yang melihatnya hanya tersenyum kikuk. Dia bingung, haruskah dia tetap berada di sana ataukah berjalan duluan menuju kelas.
"Brian!!" panggil Zayn, akhirnya laki-laki itu mendahului Zayn dan melambaikan tangannya.
"Aku akan duluan. Ada hal yang harus ku kerjakan." Bohong Brian padahal tak ada apapun yang harus dikerjakan olehnya.