"Baiklah, nanti aku akan mengabarimu," kata Renata. Ia tersenyum senyum sendiri membuat Liam dibuat kesal olehnya.
"Wah, benar benar ya. Kamu bisa tersenyum dengan pria lain. Tapi kamu tak pernah senyum pada suamimu sendiri."
Renata diam. Dia mengetikan sesuatu di ponselnya.
"Kamu mengabaikanku?"
"Diam saja dan lihat jalanan di depan."
Liam sontak menatap jalanan di depan. Ia memberengut gara gara Renata tak mau menjawab pertanyaannya.
"Kamu tahu, kalau sampai kamu ketahuan oleh orang lain kalau kamu sudah menikah. Dan ternyata jalan dengan lelaki lain pasti …" Liam menggantung ucapannya.
"Bagaimana dengan dirimu sendiri? Kamu juga bersama dengan wanita itu, kan? Dan ingat perjanjian kita, kalau kita tak harus ikut campur dalam masalah seperti ini."
"Kamu cemburu?" tuduh Liam.
"Tidak. Jangan berpikir bodoh seperti itu."
"Kamu menyukai lelaki tadi ya?"