"Aku ingin menikah denganmu. Nikahi aku dan aku akan memberikan anak ini padamu."
Jantung Rafka seakan mau jatuh ke tanah mendengar Rana memiliki permintaan seperti itu.
"Jangan bermimpi."
Rana tidak mengerti mengapa dia menolaknya. Padahal sudah jelas jika dia saat ini hamil anaknya.
"Kenapa? Bukankah kamu selama ini menginginkan anak dari darah dagingmu sendiri?" tanya Rana masih tak mau kalah.
"Iya, tapi tidak dari rahimmu. Aku tidak memiliki perasaan apa apa padamu. Jadi berhenti .."
"Berhenti apa? Aku sudah hamil, dan kamu harus tanggung jawab karena aku hamil anakmu."
Rafka mengusap wajahnya dengan frustrasi, tak pernah dia sekalut ini gara gara wanita lain seperti Rana.
"Aku akan memberikan uang padamu. Sebaiknya kamu gugurkan kandunganmu itu," kata Rafka.
Rana mendecih. Mana mungkin dia mau menggugurkan anaknya sementara selama ini dia sudah menunggu momen ini.
"Tidak, aku tak akan menggugurkannya. Aku akan bilang pada istrimu kalau aku hamil anakmu."