Chereads / Aku Bukan Hantu / Chapter 9 - Time Travel

Chapter 9 - Time Travel

Nirmala teringat saat dia dan Farel akan kembali ke asrama untuk menanyakan tentang Farel dia tiba-tiba terbantur sesuatu yang sangat keras dan rasanya seluruh tubuhnya hancur. Nirmala merasakan sakit yang teramat sangat dan tidak sadarkan diri. Saat dia sadar, dia menemukan dirinya terbangun di tempat yang sangat asing dan Farel menghilang.

"Aku berada di mana? kenapa aku berpakaian seperti ini? aku merasa berada di sinetron tutur tinular atau saur sepuh atau apalah itu. Aku harus segera mencari tahu dan kembali. Nenek pasti akan sangt mengkhawatirkan aku kalau aku tidak segera kembali." Nirmala bergumam sendiri dan dia kembali melihat-lihat lingkungan asing di sekitarnya.

Saat Nirmala sedang kebingungan, Nirmala mendengar ada orang yang mendekati rumahnya. Nirmala segera menunggu siapa orang yang datang. Saat Nirmala melihat orang yang datang, dia tersenyum dan merasa sangat bahagia.

"Nenek! Akhirnya aku bisa bertemu dengan Nenek. Tetapi kenapa kita berpakaian seperti ini?" Nenek Nirmala menyentuh kening cucunya dan menggelengkan kepalanya.

"Nirmala, kenapa kamu seperti melupakan diri kamu sendiri? amakah kamu mengalami lupa ingatan saat kamu tenggelam kemarin? Kalau tidak berpakaian seperti ini, lalu kita akan berpakaian seperti apa?" Nirmala memandang neneknya dengan kepala yang pusing.

"Nenek, apa maksudmu? bukankah rumah kita bukan disini? ayolah Nek! aku harus membanu Farel menemukan tubuhnya dan juga kembali kepada kedua orangtuanya." Nenek Nirmala juga menjadi pusing mendengar apa yang Nirmala katakan.

"Nirmala, sebaiknya kamu segera pergi mencari bahan-bahan untuk membuat obat! sudah dua hari kamu tidur dan persediaan bahan herbal kita sudah menipis." Nirmala kembali mengerutkan keningnya, dia benar-benar tidak mengerti apa yang sedang di katakan oleh neneknya.

"Nenek, aku benar-benar tidak mengerti apa yang Nenek katakan. Apa maksud nenek sebenarnya?" Nirmala menghentakkan kakinya. Neneknya kemudian memberikan sebuah belati kepada Nirmala dan menyuruhnya segera ke hutan untuk mencari beberapa bahan herbal yang mereka butuhkan untuk membuat obat.

"Nirmala, cepatlah pergi! kamu jangan pernah kembali kalau tidak menemukan apa yang sedang kita cari.." Nirmala kemudian keluar dari dalam rumahnya setelah tubuhnya di dorong oleh neneknya keluar.

Nirmala berjalan ke arah hutan dan sekarang sudah tidak menemui siapapun. Nirmala semakin masuk kedalam hutan dan mencari tanaman seperti yang neneknya perintahkan.

"Farel, dimana kamu sebenarnya? Kenapa aku bisa berada di tempat seperti ini? apakah aku sudah mati lalu terlahir kembali di dunia yang lain?" Nirmala berkata sendiri dan terus berjalan hingga dia telah masuk semakin dalam ke dalam hutan. Nirmala tidak mengetahui kalau apa yang di hadapinya nanti akan mengubah hidupnya.

"Siapa aku sebenarnya? usiaku juga telah jauh lebih dewasa dari usiaku yang sesungguhnya." Niramala merasa lelah dan dia beristirahat di bawah pohon yang sangat besar. Dia tidak membawa bekal apapun dan dia merasa sangat kehausan.

"Kenapa aku harus mengalami hal seperti ini? aku sangat ingin bisa keluar dari sini." Nirmala kemudian segera bangkit dari duduknya dan segera melanjutkan perjalanan. Nirmala akan mencari sumber air dan akan mengambil sedikit untuk meminumnya.

Nirmala terus berjalan dan kini dia berada di tepi sungai yang cukup besar, sepertinya Nirmala telah sangat jauh meninggalkan desanya dan kini telah sampai di tempat lain.

"Akhirnya aku menemukan air." Nirmala mendekati sungai besar yang ber air jernih. Dia mencuci wajahnya dan meminum beberapa teguk. Saat hendak kembali ke darat, dia terpeleset dan akhirnya terbawa arus sungai. Nirmala seperti akan tenggelam dan semakin jauh terseret air, dia akhirya tidak sadarkan diri dan terbawa air entah kemana.

Di suatu temapt, seorang lelaki tampan sedang termenung di sebuah rumah pohon menatap air yang mengalir begitu deras. Dia saat ini sedang berada di belakang istananya dan sedang mengamati pemandangan yang sangat indah saat tiba-tiba dia melihat sesuatu yang aneh hanyut terbawa air.

Lelaki itu segera meloncat dari atas rumah pohonnya kemudian menghampiri benda yang hanyut tersebut.

"Kenapa ada manusia yang hanyut? dari mana dia berasal? seharusnya tidak akan ada orang yang bisa sampai disini." Arjuna mengernyitkan dahinya setelah berhasil menolong Nirmala. Dia segera membawa Nirmala naik ke atas rumah pohonnya dan segera melepaskan pakaian Nirmala dengan memejamkan matanya.

"Huh, dia ternyata seorang wanita! kenapa aku harus bertemu dengannya?" Setelah Arjuna berhasil melepaskan pakaian Nirmala dia kemudian menyelimuti dan meninggalkannya kembali melihat pemandangan di luar. hari sudah sore dan pemandangannya sangat indah karena Arjuna bisa melihat matahari terbenam.

Nirmala merasa kepalanya sangat pusing dan dia segera membuka matanya. Nirmala segera duduk dan bersandar di kepala tempar tidur kecil yang berada di rumah itu. Dia melihat kesekelilingnya dan memijat pelipisnya.

"Aku ada dimana?" Nirmala merasakan dingin dan menyadari dirnya tidak memakai pakaian dan dia berteriak sehingga Arjuna masuk dan memeriksa keadaannya.

"Kamu tidak apa-apa?" Nirmala yang menutupi dirinya dengan selimut tiba-tiba membuka selimutnya saat mendengar suara yang sangat di kenalnya.

"Fa... Farel?" Nirmala tersenyum dan segera beranjak dari tempat tidur dan memeluk Arjuna dan memangginya Farel.

"Akhirnya kita bertemu lagi, Rel! aku mencarimu kemana-mana dan baru sekarang kita bertemu." tubuh Arjuna menegang saat seorang gadis yang telanjang sedang memeluknya. Arjuna tidak dapat bereaksi dan tubuhnya menjadi kaku.

"Farel, kenapa kamu diam saja dan memejamkan matamu?" Nirmala mencoba menarik kedua tangan Arjuna agar mereka bisa saling melihat.

"Gadis asing, kamu tidak memakai apapun, mana mungkin aku mau melihatmu seperti itu.!" Nirmala membeku seketika saat menyadari dia tidak mengenakan apapun. Dia segera berlari dan mengambil selimut untuk di balutkan ke tubuhnya.

"Maaf Rel, tetapi aku tidak tahu kalau aku tidak memakai pakaian, aku lupa! apakah kamu yang melepaskan pakaianku?" Arjuna mengangguk. Seketika Nirmala memukuli Arjuna dan mendorongnya menjauh.

"Dasar Farel! kamu sangat keterlaluan, Rel! aku tidak menyangka kamu selancang ini!" Nirmala terisak dan kembali ke tempat tidur. Dia membungkus dirinya dengan selimut yang masih ada di tempat tidur.

"Kamu memanggilku apa?" Arjuna sangat asing dengan nama yang di ucapkan oleh Nirmala. Mereka saling menatap dan keduanya terpana melihat wajah masing-masing.

Farel begitu tampan di mata Nirmala sedangkan Nirmala begitu cantik di mata Arjuna. Keduanya bertatapan agak lama tetapi begitu tersadar, Nirmala memarahi Arjuna.

"Farel! kenapa kamu menatapku seperti itu? Kamu kemanakan pakaianku?" Nirmala kemudian menyembunyikan dirinya di bawah selimut.

"Pakaianmu basah, aku tidak memiliki pakaian wanita, kalau kamu mau, kamu bisa meminjam pakaianku, apakah kamu mau?" Nirmala menganggukkan kepalanya, mana mungkin dia akan menolak tawaran Arjuna, dia sangat membutuhkan pakaian saat ini.