"Gue nggak apal ayat kursi, tapi gue bisa baca Bismillah." Ucap Farel membuat kedua sahabatnya memutar bola mata mereka karena ngerasa kesal dengan kata-kata Farel.
"Untung kita sudah sampai, ternyata kekonyolan kita tadi lumayan membuat rileks perjalanan kita. Maafin gue ya, tadi gue sengaja agak narsis biar kita gak terlalu tegang saat dalam perjalanan tadi." Aku Farel pada kedua temannya yang sudah mengetahui kalau sebenarnya Farel dan mereka semua sangat gugup tadi.
Setelah beberapa lama dalam suasana yang mencekam, akhirnya mereka bertiga sampai disebuah rumah bambu dengan halaman yang sangat luas. Suasananya sangat asri tetapi agak menyeramkan menurut mereka. Rumah Mbah Suryo berada ditempat yang sangat terpencil, jauh dari pemukiman penduduk yang lain yang masih berada beberapa ratus meter di dalam sana. Ibarat kata, rumah Mbah Suryo merupakan pintu masuk desa Ci Seram yang baru sekali ini mereka datangi.