"Ada yang berhasil ada yang tidak berhasil. Hanya saja aku tidak pernah tahu nasib mereka setelah melewati pintu pertukaran itu. Tugasku hanya mengantar kalian sampai kalian memasuki pintu itu, tetapi dimana kalian akan sampai aku tidak akan pernah tahu."
Mbah Suryo merasa tidak enak hati, tetapi dia harus menyampaikan hal ini. Dia tidak mau nantinya Farel dan teman-temannya menyalahkannya kalau mereka tidak bisa kembali ke tempat asal mereka. Padahal hanya pikiran mereka sendiri yang akan menentukan dimana mereka berada setelah melalui pintu itu.
"Kami jadi takut kalau kami tidak akan berhasil, Mbah."
Farel tiba-tiba merasa ragu. Mereka saat ini sudah berjalan menuju lokasi ditemani beberapa warga desa putih yang juga mengantar mereka berempat.
"Maka dari itu kalian harus yakin dan fokus pada tujuan kalian. Soalnya di sana nanti suasanannya sangat menyenangkan sehingga akan membuat kalian memiliki pikiran yang aneh-aneh."