"Aku pernah bermusyawarah kepada mereka dan mengatakan bahwa semua ini adalah takdir dan garis yang sudah tertulis sejak kami bahkan belum dilahirkan, tetapi karena prinsip dan juga keterbatasan pemikiran mereka maka mereka tetap tidak bisa menerima penjelasan dan mereka menganggap warga desa Curug dan semua orang yang berada di dunia manusia itu tidak peduli terhadap mereka sehingga mereka semua harus meninggal.
"Sementara warga desa putih ini adalah orang-orang yang saat itu bekerja di ladang, mereka mau mendengar penjelasan aku dan mereka menerima nasib kami. Meski begitu itu kami tetap masih akan berada diantara dua dunia seperti ini, tidak jelas dan menjadi arwah gentayangan sampai kami benar-benar dimakamkan secara layak atau setidaknya tempat kami ini dipugar dan juga dijadikan tempat khusus yang tidak didatangi oleh orang."
Mbah Suryo lag-lagi berhenti sejenak karena mungkin dia lelah sudah bicara panjang lebar.