Pada sore hari yang kelam, matahari mulai bersembunyi di peraduannya. Suara hiruk pikuk anak-anak yang mulai bermain—sehabis Mandi Dan makan malam— mulai terdengar. Suara yang terdengar adalah suara yang membahagiakan, namun Hal itu berbanding terbalik dengan di rumah ini. Atmosfir dirumah ini sangat menegangkan, semua orang begitu tegang, sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk seorang perempuan. Semua laki-laki tidak diperkenankan masuk kedalam ruangan, pemanas ruangan tradisional telah dipersiapkan Dan disampingnya berbaring seorang wanita yang sudah termakan oleh umur, dan saat ini ia harus menantang maut untuk yang ketujuh kalinya, dengan kekuatan seadanya Dan berharap kepada sang mistikal. Ia adalah Lin Shio, ibu dari tujuh buah hatinya.
Hari semakin gelap Dan semakin menegangkan, saat Shio mulai mengalami kontraksi. Rasa sakit mulai terdengar dari suara Shio, ia mulai menangis Dan menekan perutnya. Bidan desa mulai sibuk membantu Dan mengarahkan Shio agar terus menekan perutnya.
"Tarik nafas. Tekan"kata bidan desa
Itulah yang dikatakan oleh bidan desa selama proses persalinan, Dan ternyata anak yang akan dilahirkan oleh Shio, mengalami sedikit kesulitan, hingga menambah kesakitan Shio. Tetapi Shio tidak menyerah Dan terus berjuang, walaupun bertarung dengan maut. Ia Hanya berharap pada Sang Mistikal.
Selama 30 menit proses menegangkan dan mendebarkan, akhirnya anak ketujuh sekaligus anak bungsunya lahir kedunia dengan tangisan yang menderu, menangis sekuat tenaganya. Tangisan yang menderu, secara ajaib mengubah atmosfer yang suram. Juga menambah Tenaga kehidupan Lin Shio. Ia adalah Xhio Tang