SD TUNAS BANGSA adalah sekolah baru Echa,ternyata apa yang ada di pikiran eca berbanding terbalik dengan realitanya. Ternyata anak - anak di sana sangat ramah dan baik sehingga dengan cepat Echa dapat memiliki banyak teman.
Kini Echa sudah duduk di bangku kelas 4 SD, saat tengah bermain dengan temannya tanpa sengaja Echa menabrak seseorang hingga Echa terjatuh.
Orang yang telah di tabrak Echa pun mengulurkan tangannya dan membantu Echa untuk berdiri sambil bertanya " Kamu gapapa?"
Echa pun menerima tangan orang itu dan berdiri serta menjawab "Aku gapapa kok, makasih ya."
Saat ia sudah berdiri ia melihat ternyata yang di tabraknya adalah kakak kelasnya yang bernama PRINCE NANDA, pria tampan dan selalu menjadi kebanggaan guru guru di SD TUNAS BANGSA.
"Oh iya, kenalin nama ku PRINCE NANDA WIJAYA biasa di panggil NANDA" ucap Nanda sambil menjulurkan tangannya.
Echa pun menerima juluran tangan Nanda, "Ohh, kenalin juga kak nama ku JULI ELSA ADITAMA biasa di panggil Echa." semenjak saat itu Nanda dan Echa menjadi berteman.
*******
Hari ini adalah hari pertama Echa masuk SMP. Seperti dugaan kalian Echa juga satu SMP bareng Nanda.
"Caaa,Echaa bangun hari inikan hari pertama kamu masuk SMP" ujar Mama Echa.
Mata Echa terbelalak, nyaris saja dia lupa bahwa ini hari pertama dia masuk SMP.
"Sekarang jam berapa Ma?" tanya Echa gelisah.
"Sekarang jam 6 pagi Chaaa"
"Hah jam 6 pagi!! Aduhh mampus gue, Ma aku mandi dulu ya, udah telat nihhh." Echa berlari terburu buru ke kamar mandi.
"Huhff untung aja ga telat" ucap Echa dengan sedikit ngosngosan karena ia berlari dengan cepat agar tidak terlambat ke sekolah di hari pertamanya.
Echa masuk di kelas 7a dan ia berkenalan dengan teman - teman barunya.
Mereka di suruh satu persatu untuk memperkenalkan diri di depan kelas, hingga tiba giliran Echa.
"Hayy teman teman, nama saya JULI ELSA ADITAMA biasa di panggil Echa" jelas Echa seraya melemparkan senyum manisnya ke sekeliling kelas.
Dari sudut kelas terdengar seorang pria menjawabnya dengan suara lantang, "Hay Echaa."
Dia adalah ALDI LESMANA yang juga teman sekelah Echa.
\\\\\\\\\\\\
ALDI LESMANA adalah ketua kelas di kelas 7a.
"Ga abis pikir gue, kok orang kek dia bisa jadi ketua kelas kita sih?" ujar Echa kesal melihat tingkah ketua kelasnya sendiri.
"Iya, tuh orang kelakuannya kagak jelas banget tapi bisa jadi ketua kelas.Mau jadi apa kelas kita kalo selama satu tahun kedepan dia bakalan mimpin kelas kita" balas Lisa, sahabat Echa.
Bel istirahat berbunyi siswa siswi di SMP HARAPAN JAYA berhamburan menghampiri kantin sekolah.
"Ke kantin yuk Chaa, gue laper nih" rengek Lisa seraya menghampiri Echa yang tengah memberesi buku yang ada di atas mejanya.
"Iyaaa, hayuk ke kantin" balas Echa.
Mereka pun berjalan menyusuri lorong sekolah menuju kantin.
Mata mereka keliling menelusuri seisi kantik untuk melihat meja yang masih kosong.
Echa melihat ada satu meja kosong di pojok kantin. "Itu Lis, kita duduk disitu aja." ucap Echa seraya menunjuk ke arah salah satu meja kosong di pojok kantin.
"Lo mau pesen apa Ca? biar gue ambilin"
"Tumbenan banget lo baek ke gue,biasanya juga kagak. lo lagi ada maunya ya?" tanya Echa dengan tatapan mata curiga yang ditujukannya kepada Lisa.
"Ahh elahh, gue jahat salah sekarang giliran gue baek malah di curigain kayak gini, mau lo apa sih Bambang?" ujar Lisa kesal.
"Hehehe iya deh maaf, beperan banget lo mbang" goda Echa agar sahabatnya itu tidak marah.
"Gue pesen bakso 1 sama teh manis 1" lanjut Echa.
"Oh oke, gue sama kayak punya lo juga deh."
"Segitu ngefansnya lo sama gue? sampe pesenan gue juga lo samain?" ucap Echa seraya tertawa terbahak - bahak.
"Eh cumi tepung jangan kepedean lo, gue pesennya samaan biar ga ribet dan biar cepet dianternya" jawab Lisa kesal melihat Echa yang sangat kepedan itu.
"Ya udah sih kalo ngefans juga gapapa kalee gue ngga marah kok. Oh iya teh punya gue jangan manis - manis ya, karna gue kan udah manis, entar yang liat gue malah diabetes lagi hahaha" ucap Echa tertawa dengan sangat keras sehingga seisi kantin melihatnya.
*******
Saat tengah asik memakan baksonya, Echa mendengar siswi siswi di belakang mereka tengah menggosip tentang dirinya.
"Eh denger - denger si Nanda suka ya sama Adik kelas kita, siapa tuh namanya lupa gue" ujar gadis itu.
"Iya, namanya Echa, denger - denger sih mereka udah sahabatan sejak SD" jawab seorang teman dari gadis itu.
"Yahh, gue gada kesempatan lagi dong buat deketin Nanda" ungkap gadis itu kecewa.
"Yang sabar yaaa" ucap para teman gadis itu untuk memberikan semangat kedapada sahabatnya yang tengah bersedih itu.
*****
Echa mengajak Nanda ketemua untuk menanyakan hal yang tadi Ia dengar.
Sesampainya di cafe tempat biasa bertemu, Nanda segera mencari meja tempat Echa duduk.
Ia menatap senyum kearah meja no 7 di tengah cafe itu. gadis cantik berambut hitam lebat sebahu itu tengah sibuk memainkan ponselnya.
"Hayy Caa, udah lama?" ucap nanda sambil mendudukan dirinya dibangku tepat di depan Echa.
"Ohh hayy,belum kok santay aja" balas Echa diiringin senyuman kecil di pipinya
"Jadi lo mau ngomongin apa Chaa?" tanya Nanda.
Dengan nada sedikit ragu akhirnya Echa memberanikan diri untuk berbicara.
"Nan, gue mau nanya sesuatu sama lo?"
"Iya mau nanya apa?" jawab Nanda santai.
"Gue mau nanya,apa bener lo suka sama gue?" tanya Echa ragu.Ia takut bahwa Nanda akan berpikir bahwa Ia tarlalu percaya diri.
"Ohh jadi lo udah tau tentang perasaan gue. iyah sebenarnya selama ini gue suka sama lo"ucap Nanda yang membuat pipi gadis itu memerah.
"Ohhh" ucap Echa bingung harus menjawab apa.
"Tapi lo tau sendirikan kalo sekarang gue udah kelas 3 jadi gue mau fokus ke ujian dulu, gapapa kan?" ucap Nanda yang dibalas senyuman tulus Echa.
"Iyah, gapapa ko"
********
Echa terbaring lemas di tempat tidurnya seraya menatap fotonya dengan Nanda.
Nan
Gue ga bisa bohong sama perasaan gue sendiri
Gue sayang sama lu nan
Kenapa sih lu harus pergi keluar kota
Gue takut Nan
Gue takut lo disana bakalan ngelupain gue
Gue takut disana lo bakalan nemuin cewek yang jauh lebih baik dari gue
Gue takut lo ga bisa nepatin janji l0 ke gue
Dan
Gue takut kehilangan lo nan
PRINCE NANDA lu pangeran dalam hidup gue
Lo pangeran dalam hati gue
Lu cinta pertama gue Nan, dan gue selalu meminta kepada tuhan supaya lo jadi cinta terakhir gue
Lo yang buat gue kenal dengan cinta dan gue berharap lo ga bakalan biarin gue ngerasain yang namanya luka
*******
Sudah 6 bulan sejak Nanda pergi keluar kota, namun tak sekalipun Nanda memberikan kabar kepada Echa.
Udah 6 bulan sejak lo pergi Nan, tapi sekalipun lo ga pernah ngasih kabar.
Apa lo udah lupa sama gue Nan.
Di kelas Echa satu meja dengan Reyhan, dia adalah pria baik dan manis. Echa pernah mendengar kabar bahwa Rey suka sama Echa, tapi Echa ga pernah menanggapi semua itu dengan serius.
Sekarang pukul 09.30 WIB. di kelas tengah berlangsung pelajaran biologi. Saat tengah fokus mencatat catatan yang ada di papan tulis tiba-tiba Echa dikejutkan oleh pernyataan Rey yang tak pernah diduganya.
"Chaa lo mau nggak jadi pacar gue?" tanya yang membuat Echa terkejut.
"Lo bercandakan Rey?" jawab Echa yang masih diselimuti rasa terkejut.
"Gue serius Chaa, gue enggak bercanda dari awal kita masuk gue suka sama lo Cha, gue udah nggak bisa lagi ngebohongin perasaan gue sendiri. Lo mau kan jadi pacar gue Caa?" ucap Rey dengan rasa ragu.
Echa bingung harus menjawab apa karena di lubuk hati terdalam Echa ia masih menunggu kedatangan dan kabar dari Nanda. Dengan nada yang sedikit ragu akhirnya Echa berbicara,
"Kenapa lo suka sama gue sih Rey, Emangnya apa yang lo suka dari didi gue? diluar sana banyak cewek lain yang mengharapkan lo Rey. Jangan terlalu berharap besar sama gue Rey, gue takut buat lo kecewa"
Mendengar ucapan dari Echa, Rey langsung menjawab untuk meyakinkan Echa bahwa ia benar-benar sangat mencintai Echa.
"Apa mencintai lo harus butuh alasan ya Cha? apa salah kalau gue jatuh cinta sama lo Cha? gue mencintai lo apa adanya Cha, gue mencintai lo tanpa alasan" ujar Rey tulus dengan menatap mata Echa dalam dalam yang semakin membuat rasa bersalah Echa semakin besar.
"Makasih Rey udah cinta sama gue, tapi maaf gue nggak bisa Rey, karena lo sendiri juga tahu kalau gue masih berharap sama Nanda, Sekali lagi maaf ya Rey." ujar Echa dengan nada yang lirih karena diselimuti rasa bersalah yang besar.
"Gapapa Cha gue ngerti kok, gue ga mungkin maksaain perasaan lo, setidaknya gue udah jujur sama perasaan gue sendiri" jawab Rey tulus dengan senyum tipis di pipinya.
Echa tau bahwa hati Rey saat ini pasti sangat hancur mendenger pernyataan Echa tadi, tapi Echa juga sadar tak mungkin ia memberikan harapan palsu pada Rey karna itu akan membuat luka Rey semakin dalam.
"Cha kuy lah pulang" ujar Lisa bersemangat menghampiri meja Echa.
Lisa bingung dan khawatir saat melihat wajah Echa yang begitu muram dan tak bersemangat.
"Lo kenapa Cha? lo lagi ada masalah? cerita dong sama gue Cha".
Dengan wajah yang begitu muram akhirnya Echa mengeluarkan suaranya, "Tadi Rey nembak gue Lis".
Wajah Lisa yang awalnya khawatir menjadi sumbringah mendengar pernyataan Echa, dengan tatapan yang begitu dalam dan penuh arti sahabat Echa itu mengatakan sesuatu yang tidak pernah diduga oleh Echa.
"Lo terimakan Cha? masa cowok ganteng plus baek kek Rey lu tolak sih, mana mungkin."
"Tapi gue nolak Rey, Lis gue ga bisa ngasih harapan palsu buat dia Lis, karna sampai sekarang gue masih ngarepin Nanda." ucap Echa dengan tatap sayu karena di selimuti rasa bingung dan rasa bersalah.
"Lo gila ya Cha?buat apa lo masih ngarepin si Nanda, jelas jelas dia udah ngelupain lo Cha, lo harus sadar Cha, lo harus ngelanjutin hidup lo."
Semua perkataan Lisa itu mampu membangkitkan emosi Echa, karena dia yakin bahwa Nanda masih mencintai dia seperti dulu.
"Lo jangan asal ngomong ya Lis, Nanda bukan cowok kek gitu, Nanda ga mungkin lupa sama gue, Nanda ga mungkin lupa sama janjinya!!!" teriak Echa dengan tatapan penuh marah yang ia tujukan pada Lisa.
"Kalo emang Nanda masih ingat sama lo, pasti sekarang dia udah ngabarin lo Cha, udah 6 bulan semenjak dia pergi keluar kota tapi sampai sekarang, apa? sekali pun Nanda ga pernah ngasih kabar ke lo Cha, kalau lo emang penting buat Nanda, dia pasti udah ngabarin lo meski pun itu cuma pesan singkat karna dia sibuk, tapi sampai sekarang gada kan cha? dia ga pernah ngabarin lo!!!"
Mendengar ucapan Lisa, tiba tiba tubuh Echa lemas, seakan di hantam oleh panah yang menusuk dadanya, hingga mengenai dasar hatinya.
Selama ini tak pernah sekali pun Echa memikirkan tentang hal itu, tapi kini Lisa yang membuatnya sadar.
Echa hanya bisa menangis saat menyadari semua itu, lisa hanya bisa memeluk Echa dan menyemangatinya agar bisa melanjutkan hidupnya.