Chereads / PRINCE NANDA / Chapter 4 - Part 4

Chapter 4 - Part 4

Aku merasa begitu nyaman

Namun apakah ini perasaan cinta?

- Echa -

Echa tengah berbaring di kasurnya, Ia menatap langit - langit kamarnya. Saat ini Ia begitu bingung, pikirannya gusar atas segala kejadian yang Ia alami hari ini.

Yang tadi itu beneran?

Gue ngga mimpi kan? Batin Echa.

**********

Flashback

"Lo mau tau kenapa selama ini gue gangguin lo Cha?"

"Lo salah kalau selama ini lo mikir gue benci sama lo, sedikit pun gue ngga punya rasa benci ke lo Cha. Gue ngelakuin semua itu karna gue pengen narik perhatian lo Cha, gue pengen dapat perhatian dari lo Cha."

Deg!

"Lo itu orangnya cuek banget Cha, susah banget buat dapetin perhatian lo. Gue bersyukur akhirnya setelah hampir dua tahun gue berusaha buat dapetin perhatian lo ngga sia - sia. Akhirnya sekarang lo perhatian sama gue Cha."

Deg!

Echa terdiam mematung mendengar semua penjelasan dari Aldi.

Bahkan selama ini ia tak pernah berpikir Aldi melakukan itu karena ingin mendapatkan perhatiannya.

"Gue harus gimana Al? gue bingung." Echa tak tahu lagi harus berkata apa, setelah mendengar semua penjelasan dari Aldi. Echa merasakan sesuatu yang aneh di hati nya, entah rasa apa itu Ia pun tak tahu.

Aldi mengarahkan wajahnya semakin dekat ke telinga Echa. Jantung Echa berdetak begitu cepat yang mungkin suaranya detakan jantungnya itu terdengar oleh Aldi sanking cepatnya detakan jantung Echa.

"Lo hanya perlu nyisihin sedikit perhatian lo buat gue Cha, itu udah lebih dari cukup" bisik Aldi

Echa diam mematung. Suasana ruangan itu kini begitu hening tak terdengar sepatah kata pun keluar dari mulut Echa hingga beberapa saat.

"Gu - gue pulang dulu ya, mau ngerjain tugas matematika" ujarnya gugup

"Hmm, oke" balas Aldi

Echa segera berjalan ke arah pintu keluar kamar Aldi. Sepanjang perjalanan Echa hanya terdiam, semua kejadian hari ini membuatnya nyaris kehilangan akal. Entah apa kini yang Ia pikirkan, matanya penuh dengan tatapan kosong yang Ia tujukan pada pantulan dirinya di sebuah kaca besar di kamar dengan nuansa Hello Kitty itu.

*******

Tringgggg.....

Tringgggg...

Saatnya jam istirahat

Sudah jam istirahat. Waktunya para siswa rehat sejenak dari kegiatan sekolah yang begitu melelahkan. Echa berjalan meuju ke arah bangku Aldi sambil membawa sebuah bekal yang berisi roti selai kacang. Aldi menatapnya bingung. Setelah kejadian kemarin mungkin Echa akan semakin menjauhinya, itulah yang ada di dalam pikiran  Aldi sejak kemarin.

Echa mengulurkan tangannya yang tengah memegang bekal itu kepada Aldi dengan maksud memberikannya pada Aldi. "Nih, buat lo" ucapnya

Aldi mengangkat kedua alisnya, menatap bingung kepada Echa. Ia berpikir bahwa Echa akan memarahinya atau bahkan menamparnya, namun apa yang Ia lihat saat ini? Echa malah bersikap manis padanya.

"Ini apa?" tanya Aldi seraya menerima bekal yang diberikan Echa padanya.

"Roti" jawab Echa singkat

"Ini ngga ada racunnya kan?" tanya Aldi yang dengan rakusnya melahap roti itu.

"Maaf ya, tapi rotinya udah gue kasih racun tikus" jawab Echa dengan senyuman jahat serta tatapan sinis yang Ia tujukan pada Aldi.

"Uhuk, uhuk, uhuk" Aldi langsung batuk - batuk mendengar ucapan Echa. Matanya melotot nyaris keluar menatap Echa.

"Hahaha, biasa aja kali Al. Gue cuma bercanda kok. Lagian sih lo buat gue kesal, kemarin lo minta di perhatiin. Sekarang gue perhatian malah di curigain" Echa memanyunkan bibirnya.

"Ehh, maaf deh. Gue pikir lo bakalan marah sama gue setelah kejadian kemarin" ujar Aldi seraya menatap Echa tulus yang di balas Echa hanya dengan senyuman.

Sesaat mereka berdua dikejutkan oleh sebuah teriakan. "Hayooo!! lagi ngapain lo pada? lagi pacaran ya?" teriak Lisa jahil.

"Apaan sih Lis ngagetin aja!" decak Echa kesal

Lisa tersenyum menampakan giginya,"Hehehe maaf deh Chaa" pintanya

Echa masih memanyunkan bibirnya karena kesal kepada Lisa.

"Cha pulang sekolah lo sibuk ngga?" tanya Aldi

"Ngga Al. Kenapa?" jawab Echa

"Lo mau ngga pulang sekolah belajar bareng?"

"Kita berdua?" tanya Echa

"Iya" Aldi tersenyum. Echa tak mampu menolak ajakan Aldi setelah melihat senyuman tulusnya.

"Iya gue mau" turut Echa

Lisa menatap mereka berdua dengan penuh curiga,"Ciee kayaknya ada yang bakalan jadian nih"

"Ihhh, apaan sih Lis" Echa mencubit tangan Lisa yang membuat Lisa meringis kesakitan.

"aww. Sakit Chaa" rangek Lisa yang telah memanyunkan bibirnya.

"Biarin! Lo jahil" Echa langsung berjalan pergi meninggalkan Lisa bangku Aldi yang di ikuti oleh Lisa.

"Ahh ellahhh gitu aja ngambek. baperan amat neng," canda Lisa

Echa duduk di bangkunya tanpa menghiraukan ucapan Lisa.

******

"Oke anak - anak hari ini pelajaran kita cukup sampai disini dulu," ucap ibu guru mengakhiri kegiatan belajar mengajar hari ini.

"Semuanya berdiri!" ujar devon lantang, ketua kelas 8a.

Seluruh siswa yang berada di kelas 8a langsung berdiri dengan tegap dengan pandangan mengarah kedepan, tepatnya ke arah ibu guru yang tengah berdiri.

"Beri salam."

"Siang Bu," ucap seluruh siswa 8a serentak seraya menundukkan badannya.

"Oke siang, sampai jumpa besok" Ibu guru langsung pergi keluar meninggalkan kelas 8a.

Para siswa kelas 8a tengah sibuk mengemas buku - buku mereka dan segera pulang ke rumahnya masing - masing. Echa tengah mengemas bukunya, tiba - tiba seseorang datang menghampirinya dan membantunya mengemas buku - buku itu.

"Kita jadikan belajar bareng?" tanya orang itu, sambil membantu Echa mengemas bukunya.

"Jadi kok. Emang kita belajar barengnya dimana?" tanya Echa bersemangat.

Echa menunjukkan wajahnya yang begitu ceria dan senyuman manisnya pada Aldi. Saat ini Aldi merasa begitu senang dan bersemangat, Echa yang dulu cuek dan jutek kepadanya kini begitu ramah dan manis kepadanya.

"Ada deh nanti juga lo bakalan tau" Aldi langsung menggenggam tangan Echa dan membawanya pergi dari lingkungan sekolah.

Aldi memberhentikan sebuah angkot, mereka menaiki angkot itu. Entah kemana Aldi akan membawanya Echa hanya bisa berpasrah. Selama di perjalanan Aldi selalu saja memperhatikannya seraya tersenyum manis, membuat Echa menjadi salah tingkah.

Melihat jalan - jalan yang dilalui Echa merasa tak asing dengan jalan ini. Bukannya ini jalan ke rumah Aldi ya? Batin Echa.

"Ini bukannya arah ke rumah lo ya Al?"

"Iya"

Ahh iya apanya sih? Kok tiba - tiba jadi dingin sih anjirrr

"Kita belajar di rumah lo?"

"Iya"

Ya udah lah, mendingan gue diem aja. Percuma nanya, jawabannya juga cuma iya

"Pinggir pak," suruh Aldi

"Ayo, turun" perintahnya

"Ehh iyaa"

Aldi membuka pintu rumahnya, tak terlihat seorangpun di dalam rumah itu. Echa merasa sedikit khawatir karena hanya ada mereka berdua di dalam rumah itu.

"Cuma ada kita dua ya di sini?" tanya Echa sedikit resah.

"Iya, kenapa? Lo takut gue?"

"Ehh ngga kok"

"Ga usah takut, gue bukan orang jahat"

Aldi terus berjalan memasuki rumah yang di ikuti oleh Echa, Ia meletakkan tasnya di sebuah sofa cream.

"Gue ganti baju dulu ya. Lo ga boleh ikut entar bahaya, duduk manis aja disini"

"Heh! Siapa juga yang mau ikut lo ganti baju hah?" decak Echa kesal.

"Ya kali aja kan," goda Aldi yang membuat Echa semakin kesal.

"Udah sana pergi ganti baju," Echa mendorong tubuh Aldi agar dia segera pergi mengganti bajunya.

Haiii semuanyaaa

Apa kabar nih?

Gimana ceritanya? Semoga kalian suka yaaa

Jangan lupa untuk selalu nungguin kisah Echaa yaa

Love you so much readers kuu❤