Chereads / Nikah Siri / Chapter 3 - Bab 3~Kagum Bagian 1

Chapter 3 - Bab 3~Kagum Bagian 1

Satu Tahun berlalu dengan biasa Nayy menjalani rutinitasnya sehari-hari. Berhubung Bu Siska masih di Bali, Nay sering pergi rapat di luar kini bersama pak Anggara, jika ada clien yang meminta rapat di luar, Nay selalu mengikutinya. Dengan berjalannya waktu Nay sudah terbiasa dengan sikap dingin dari Pak Anggara yang memang terkenal judes itu.

^Ruangan Pak Anggara

"Pak, nanti kita rapat di Restaurant China di Kemang pukul 12.00 WIB maju 1 jam lebih awal dari perjanjian pak"

"Loh Kemang kenapa nggak di tempat biasanya saja?"

"Sudah saya pesankan pak, namun penuh untuk makan siang hari ini"

"Sudah kamu konfirmasi ke clien kita?"

"Sudah pak, beliau tidak keberatan pak"

"Pak Rey nanti ikut rapat nggak?"

"Kata kak Vellycia ia pak,"

"Oh, ok tolong kamu siapkan semua yang dibutuhkan ya, dan Nadya tolong suruh ke ruangan saya" perintah Pak Anggara

"Baik pak" jawab Nayy

°Pukul 10.30 WIB

Nay sudah bersiap-siap untuk berangkat ke tempat tujuan, tempat rapat yang sudah di janjikan. Nay, dan Nadya duduk di mobil kantor bersama pak Anggara, dan Pak Rey mengenakan mobil pribadi. Setibanya disana Nay dan Nadya mempersiapkan Ruangan untuk rapat dan makan siang nya. Nadya yang mengurus jamuannya, dan Nay mengurus berkas2nya setengah jam berlalu, Nadya dan Nay ke kamar mandi untuk merapikan diri. Nay yang terlihat anggun menggunakan rok atas lutut berwarna kuning, dengan blazer kuning serta kemeja berwarna putih lalu mengikat rambutnya dengan tinggi memperlihatkan garis lehernya yang berwarna putih membuat Nadya iri, Nadya berkata,

"Kamu mau jual diri, atau mau rapat dandan kok menor banget" ejek Nadya

"Bukannya yang mau jual diri itu kamu,?" sambil memberikan tisu untuk membersihkan coretan lipstik Nadya.

"Nadya yang kesal pun mengingat jika Nay alergi dengan buah Timun, dia pun berencana mengerjai Nay dengan meminta pelayan untuk mencampurkan buah timun ke jus tomat pesanan Nay.

Saat itu Nay masuk bersama dengan Nadya, Nay yang kesulitan untuk duduk karena rok yang digunakan terlalu pendek itupun kebingungan dan duduk merasa tidak nyaman karena memperlihatkan paha nya. Anggara yang membaca gerak gerik Nay pun melepas Jaz nya dan memberikan kepada Nay, dan Nay pun tersenyum mengucapkan terimakasih kepada Anggara. Tanpa sengaja Rey yang melihat Nay hanya tersenyum sinis.

Nadya yang diam saja, sedang resah menunggu makanan yang ia pesan, tak kunjung datang, dan mereka memulai rapat nya dengan 2 pebisnis asal Negara Tirai Bambu tersebut setelah rapat selesai, makanan pun tiba, Nay meminum minuman kesukaan nya yakni jus tomat, dia merssa ada yang berbeda dengan rasa jusnya, tidak seperti biasanya, namun ia tidak menghiraukan nya, dan tetap melanjutkan minum, setelah beberapa jam kemudian rapat dan makan siang itu selesai orang China itupun berpamitan untuk pulang, saat Nay ingin berdiri meminta bill di kasir, Nayy merasa pusing ia pun jatuh tepat di sisih pak Anggara.

"Nay, nay, nay bangun, kamu kenapa nay?" ucap Anggara khawatir

"Nay, kamu kenapa, ya ampun ia keringat dingin pak" ucap Nadya pura-pura khawatir.

Rey menghampiri Nayy yang tergeletak pingsan di pangkuan Anggara dan menyentuh tangan Nayy untuk memastikan detak nadi Nayy, Rey memeriksa Nayy saat itu juga dan berkata,

"Sudah, pak Anggara anda bisa antar pulang Nadya dan Nay biar saya yang antar kerumah sakit" perintah Rey

"Tidak usah pak, Nadya tidak akan keberatan jika ia pulang dengan Taxi, ia kan Nadt?? saya yang akan mengantar Nayya ke rumah sakit pak, bapak tidak usah repot-repot pak" Ucap Anggara

"Tenang saja pak, tidak apa-apa, saya bisa pulang dengan taxi" jawab Nadya berbohong. Dalam hati ia mengumpat dengan kesalnya.

"Tidak usah ini jam sibuk, akan sulit mencari Taxi, bapak bisa langsung mengantar Nadya pulang, saya yang akan mengurus Nay" jelas Rey.

"Baik pak" jawab Anggara.

Anggara meninggalkan tempat dan menuju tempat parkir, disusul oleh Nadya, tidak lupa Nadya pun membayar di kasir dan sempat melihat Rey menggendong Nay. Hati nya kesal melihat Nay mendapat perlakuan khusus dari bosnya. Rey yang juga seorang dokter menggendong Nay di masukan ke mobil dan di bawanya ke apartemennya. Rey menidurkan Nay di kamarnya dan memeriksa keadaan Nay, setelah itu Ray mengambil jarum suntik dan menyuntikkan obat ke tangan nay. Rey yang duduk sekilas memperhatikan badan Nay dari atas sampai bawah membuat Rey merasa ada yang aneh dalam dirinya, saat itu ia merasa tidak nyaman, namun ia masih sadar jika Nay hanyalah bawahan nya ia tidak ingin bercinta dengan seorang pegawai tegasnya dalam hati.

Setelah itu Rey tidur di ruang tamu. Rey tinggal di Apartemen mewah di kawasan Central Bisnis Jakarta Selatan Apartemen Elite ini adalah tempat tinggal sementara nya di Jakarta. Rey tidur dia memutuskan untuk tidur di ruang tamu. Ia masih membayangkan tubuh Nay, namun ia memaksakan dirinya untuk segera tidur.

Pertahananku

Samar-samar ku mencium bau parfum yang sangat aku sukai

Samar-samar ku merasakan otot tangan yang sedang membopongku.

Dalam ketidak sadaranku, aku bermimpi jika pria yang selama ini aku kagumi diam-diam sedang melihatku.

Lantas aku harus bagaimana, haruskah aku membuka kedua mataku untuk kembali menatapnya dan berkata saya tidak apa-apa pak.

Atau ku tetap memejamkan mata merasakan deru nafasnya saat menggendongku aku ingin waktu ini berhenti berdetak agar aku bisa lebih lama merasakan kehangatan yang entah dari mana datangnya ini.

Kenyataanya aku bahagia karena orang yang sangat aku kagumi selama ini, saat ini ia memberikan perhatiannya  kepadaku.

🍁Nay