Chereads / Nikah Siri / Chapter 6 - Bab 6~Mudahnya aku memaafkan nya

Chapter 6 - Bab 6~Mudahnya aku memaafkan nya

^ Rumah Sakit

Nay sedang terbaring lemas tidak sadarkan diri, Rey duduk di sampingnya menggenggam tangan Nay dan tertidur semalaman. Nay terbangun dengan keadaan lemas dan sakit sekujur tubuh, Nay mencoba bangun dan menggerakkan tangannya, dan ia melihat seorang pria sedang duduk tertidur serta menggenggam erat tangannya. Rey yang merasakan pergerakan pun langsung terbangun dan melihat Nay.

"Nay, bagaimana keadaanmu?" tanya Rey

"Tolong pergi dari sini pak" jawab Nay

"Nay, tolong maafkan saya, saya bersalah, saya menyesal, saya minta maaf nay." ucap Rey Bersungguh-sungguh

"Tinggalkan saya pak"

"Marahi saya, pukul saya, tapi tolong beri saya kesempatan, saya akan menebus kesalahan saya, saya menyesal Nay." pinta Rey

Nay mencabut infus nya dan bangun dari tempat tidur dan sambil berjalan sempoyongan tertatih-tatih ia berusaha meninggalkan Rey. Rey yang melihat Nay berdiri dan akan pergi segera memeluk Nay dari belakang, dan Nay meronta dy memukul-mukul badan Rey, ia terus berkata tinggalkan saya, lepaskan, tinggalkan saya, sambil memukul badan Rey. Rey tidak melawan sama sekali dia memeluk Nay mencoba menenangkan Nay, dan Nay pun tenang di pelukan Rey. Rey menggendong Nay dan menidurkannya kembali di kasur pasien, dan menyelimuti Nay, serta menyuntikan kembali infus untuk Nay. Nay yang setengah sadar melihat Rey disampingnya dia pun menangis namun tak bersuara.

"Nay, saya salah saya yang salah, saya akan bertanggung jawab atas apa yang sudah saya lakukan, saya bersalah Nay, tolong jangan benci saya" cakap Ray sambil menunduk lemas di samping tempat tidur Nay.

Nay hanya diam, ia menutup matanya seolah tak ingin sadar lagi, ia menutup matanya dan membuka matanya lagi jika ada doktor atau perawat yang datang, setelah itu ia menutup matanya kembali, 3 hari sudah Nay seperti itu, ia tidak mau makan ataupun minum, ia mengabaikan Rey yang setiap hari menunggu Nay, setiap hari Rey mengajak bicara Nay, setiap hari Rey membujuk Nay agar mau makan dan minum, hingga di hari ke-4 Nay mendengar Rey berkata,

"Saya salah Nay, tolong jangan hukum saya, saya mengakui kesalahan saya, saya sadar atas kesalahan saya, tolong jangan seperti ini Nay" cakap Rey

"Saya sudah memaafkan bapak, bapak sudah boleh meninggalkan saya" jawab Nay yang membuka matanya dan melihat Rey

"Saya tidak akan pergi kemana-mana Nay"

Nay yang mendengar itupun berkata,

"Kenapa harus saya pak?"

"Saya khilaf Nay, saya sedang mabuk, dan pagi itu saya masih setengah sadar, saya mohon maafkan saya Nay"

"Kenapa harus bapak yang melakukan nya, kenapa bapak yang melakukan nya kepada saya, saya terpukul karena seseorang yang sangat saya kagumi saya hormati saya hargai justru yang melecehkan kan saya," jelas Nay sambil menangis.

Rey hanya diam dia menunduk tak bisa berkata apa-apa.

"Saya sudah memaafkan bapak,namun saya minta apa yang sudah terjadi terhadap kita biarlah menjadi rahasia kita berdua saja pak, dan saya harap setelah ini kita semua kembali seperti biasa sebelum kecelakaan ini terjadi pak🙏🏽maafkan saya jika permintaan saya terlalu berat" jelas Nay lagi.

"Tidak Nay, saya akan mengabulkan permintaanmu namun saya mohon jangan berbuat hal bodoh seperti ini lagi Nay" pinta Rey. Nay diam tak menjawab, ia menutup matanya yang basah dengan airmata, 1 minggu sudah Nay dirawat dirumah sakit, dan selama 7 hari itu pula Rey menunggu Nay dirumah sakit. Hingga Nay dinyatakan boleh pulang dan Rey mengantarnya pulang, lalu Rey kembali ke apartemennya untuk istirahat.

Nay sudah di kamar kostnya, ia melihat ponselnya namun tidak ada kabar dari keluarganya, ia hanya melamun melihat jendela ia melihat mobil Rey meninggalkan depan rumahnya pun kembali merasa kesepian sesaat dia merasa ada Rey yang menemaninya dirumah sakit selama 7 hari dan selama 7 hari itu ia tidak kesepian, dan setelah Rey pergi Nay merasa kesepian kembali. Saat dirumah sakit Nay merasa memiliki seseorang yang menjaganya menggantikan keluarganya. Satu jam berlalu Nay mendengar suara notifikasi di ponselnya dan itu dari nomor tidak di kenal.

"Nay, ini saya Rey, di dalam kulkas mu itu ada beberapa makanan dan minuman serta buah dan sayur, berhenti makan makanan instan yang tidak sehat."

"Kenapa bapak repot-repot, saya ucapkan terimakasih pak"

"Jangan lupa minum obatmu Nay"

"Baik pak"

"Jangan mandi dulu, biarkan lukamu kering dengan sempurna"

"Baik pak"

"Yasudah istirahatlah Nay, besok kamu jangan masuk kerja, kamu istirahat dulu"

"Sudah 1 minggu saya tidak masuk kerja pak"

"Tidak apa-apa karena kamu masih sakit"

"Terimakasih banyak pak"

"Ia sama-sama selamat beristirahat"

"Baik pak"

Nay menaruh ponselnya, dan ia duduk sambil melihat jendela ia melihat langit yang biru ia meratapi nasibnya, ia melihat pergelangan tangannya yang tertutup oleh perban, ia semakin menangis ia melihat langit, ia berkata 'mengapa tak kau izinkan aku meninggalkan dunia yang tidak pernah berpihak kepadaku ini oh tuhan', kata Nay sambil menangis.

Rey yang sudah lama tidak pulang ke apartemen nya ia merasa sangat senang melihat apartemen nya, namun ketika memasuki kamar seketika ia melihat kasur ia teringat akan perbuatan nya kepada Nay, Rey pun merasa sedih, namun ia tersenyum ia masih bersyukur karena Nay sudah baik-baik saja, ia merasa sangat senang ketika Nay sudah diperbolehkan pulang, ia bersyukur.

Berdamai dengan diriku sendiri

Aku luluh karena aku melihatnya dan mendengarnya.

Entah mengapa seolah lukaku sudah kering.

Semudah itu aku memaafkan, mungkinkah semurah itu harga diriku ini.

Aku tersenyum ketika ku merasakan genggaman nya

Aku terlelap ketika aku tau dia menjagaku

Aku terbangun ketika aku mendengar suara tak sadarnya berkata "maafkan aku Nay, aku akan bertanggung jawab, aku akan bertanggung jawab"

Ia lelaki yang sudah lama aku kagumi, juga laki-laki yang aku benci, namun entah mengapa hatiku dengan mudahnya luluh, hatiku dengan mudahnya memaafkan seolah aku berdamai dengan diriku sendiri.

Aku dan cintaku yang bodoh ini sudah terlena olehnya walau dia yang menghancurkan ku namun ku merasa dia juga yang membuatku utuh.

🍁Nay