Chereads / Cerita hantu Jepang / Chapter 6 - Yotsuya kaida (Oiwa)

Chapter 6 - Yotsuya kaida (Oiwa)

Pernah mendengar kisah hantu Yotsuya Kaidan ? Yotsuya Kaidan adalah sebutan untuk Oiwa. Oiwa adalah salah satu cerita hantu yang terkenal yang pernah ada, kisah ini menceritakan tentang seorang wanita yang di khianati oleh suaminya.

Dalam awal kisahnya Oiwa merupakan seorang gadis yang cantik dan tinggal di semua kota kecil di Jepang, pacarnya bernama Iemon merupakan pemuda miskin, namun Oiwa sangat mencintainya. lantas bagaimana kisah keseruan Oiwa hingga menjadi hantu yang menakutkan.

Kisah Oiwa di awali ketika ia berpacaran dengan pria yang sejak kecil menjadi temannya yaitu Iemon. setelah pacaran cukup lama, kemudian Oiwa dan Iemon menikah. Oiwa merasa sangat bahagia ketika di ajak menikah oleh Iemon, setelah menikah kedua pasangan ini hidup secara mandiri dan terlihat sangat bahagia, Oiwa merupakan wanita yang ikhlas, ia tidak mempermasalahkan jika sang suami tidaklah banyak harta. Namun walaupun begitu sang suami tetap tidak mau berusaha menjadi kaya. Hingga setelah berbulan-bulan menikah, Oiwa mulai kesal dan marah dengan sifat suaminya yang pemalas dan hanya bekerja sebagai pembuat payung. Hal ini menyebabkan Iemon sang suami menjadi benci terhadap istrinya tersebut dan mulai berpikir untuk mencari wanita lain.

Hingga suatu ketika ia dipertemukan dengan gadis cantik yang bernama Oume. Dari pertemuannya tersebut Iemon merasa ada rasa suka dengan Oume, karena ada rasa suka sama suka, tak berselang lama keduanya berpacaran. Walaupun Oume sudah mengetahui bahwa Iemon sudah mempunyai istri dan merupakan orang miskin, namun ia tak memperdulikannya dan yang ia rasakan adalah sangat mencintai Iemon.

Pada suatu hari, Kakek Oume mendatangi rumah Iemon untuk berkenalan, sang kakek merasa malu dan kecewa karena Iemon merupakan pria yang sudah punya istri. Karena cucunya begitu mencintai Iemon, ia tak dapat melarang cucunya untuk menjalin hubungan dengan Iemon. Malahan kakek Oume memberikan sebuah solusi jahat kepada Iemon, sang kakek memberikan solusi kepada Iemon bagaimana untuk menyingkirkan Oiwa. Sang kakek menyuruh Iemon untuk meracuni Oiwa. Tak perlu berpikir lama, Iemon akhirnya merencanakan aksi jahatnya, dirinya memutuskan untuk membunuh Oiwa dan juga bayi yang di kandungnya.

Pada suatu kesempatan, tanpa sepengetahuan Oiwa bahwa suaminya akan membunuhnya. Ketika Oiwa dan Iemon sedang makan malam, sang suami meracuni Oiwa lewat sebuah makanan, ia menyuruh Oiwa untuk makan banyak malam itu dengan alasan demi menjaga kandungan yang ada di perutnya. Tak berselang lama Oiwa jatuh, kulit wajahnya menjadi kasar dan sekeras karang, matanya pun seolah-olah hendak keluar dari kelopaknya. Oiwa menjadi buruk rupa. Namun ia belum mati. Bukannya kasihan, Iemon malah menyuruh seorang pemilik rumah bordil untuk memerkosa Oiwa agar ia memiliki alasan untuk menceraikan istrinya. Akan tetapi, pemilik rumah bordil yang bernama Takuetsu tersebut merasa kasihan dengan keadaan oiwa dan memberikan cermin agar Oiwa bisa melihat wajahnya sendiri. Takuetsu juga membuka rahasia dengan mengatakan bahwa keluarga Oume dan Iemon adalah dalang dibalik pemberian racun tersebut.

Oiwa merasa sangat marah dan ingin mendatangi keluarga Oume, dengan sikap yang tergesa-gesa Oiwa berdiri dan beranjak pergi. Takuetsu berusaha mencegah Oiwa yang hendak pergi, namun tanpa sengaja pedang yang dipegangnya melukai leher Oiwa. Oiwa akhirnya mati. Ia mati dengan membawa kutukan dan rasa ingin balas dendam kepada Iemon. Iemon kemudian memaku jasad istrinya di atas sebuah papan bersama dengan mayat seorang pelayan yang dituduh mencuri bernama Kohei. Iemon lalu melemparkan mayat keduanya ke dalam jurang, seolah-olah Oiwa dan Kohei mati bunuh diri bersama-sama.

Setelah berhasil menyingkirkan Istrinya, Iemon akhirnya merencanakan untuk menikahi wanita yang dicintainya, Oume. Konon katanya, pada suatu malam sebelum pesta pernikahan di gelar, Iemon melihat lampu disebelah tempat tidurnya meredup dan berkedip-kedip. Tiba-tiba muncul sosok Oiwa dari lampu tersebut dan berkata "Penghianatan" dengan nada marah. Iemon mengambil tongkat dan mengayunkan ke wajah Oiwa, tetapi Oiwa menghilang dan tongkat itu hanya mengenai lampu dan pecah jatuh ke lantai. Lalu terdengar suara tawa seorang wanita dari luar kamar. Dalam keadaan Terguncang, Iemon meyakinkan dirinya bahwa itu hanya halusinasinya saja karena terlalu banyak minum sake di malam tersebut, lalu ia tidur.

Keesokan harinya, Iemon telah melupakan apa yang terjadi pada malam sebelumnya. Kini ia dan Oume telah menikah. Saat Iemon membuka tudung pengantin Oume, ia terkejut. Bukan wajah cantik Oume yang dilihatnya melainkan wajah buruk Oiwa yang berteriak "Penghianat". Iemon sekali lagi mengambil pedangnya dan menebas Oiwa. Namun yang terguling adalah kepala Oume yang telah terpisah dari tubuhnya. Istri barunya tersebut mati.

Iemon juga membunuh kakek Oume yang di hadapannya tampak seperti sosok Kohei. Iemon ketakutan dan lari melintasi sungai, tiba-tiba papan tempat Oiwa dan Kohei dipaku bersama muncul ke permukaan. Kedua hantu tersebut seolah tertawa mengejek Iemon. Iemon lari ketakutan dan meminta perlindungan ke kuil Hebiyama, berharap arwah Oiwa tak lagi bisa mengejarnya. Namun perkiraannya salah. Dalam mimpinya pun, Iemon masih dihantui oleh arwah Oiwa yang menyeramkan. Iemon terbangun, namun segala sesuatu yang berada di hadapannya telah berubah menyerupai wajah Oiwa. Labu dan sulur-sulur yang tumbuh di sekitar kuil tampak seperti wajah Oiwa dengan rambut tipisnya yang tergerai. Iemon menjadi gila dan lari dari kuil. Dalam pelariannya itu, secara tak sengaja ia bertemu musuh lamanya dan akhirnya mati di tangan musuhnya itu.