Menyadari hal itu, Christine tersenyum memiliki makna tersendiri.
'Sebaik-baiknya kesetiaanmu, kau juga laki laki, Van. Tidak mungkin tak tergoda dengan punyaku' ungkap hati gadis seksi itu, menyunggingkan senyum.
"Hanya tanda tangan kan?" tanya pemimpin KSM Grup.
Tidak ada kesempatan Christine menjawab pertanyaan laki laki di depannya, karena Revan sudah melangkah menuju pintu keluar. Kalau bukan untuk pekerjaan, sangat tak sudi dia berlama-lama bersama si seksi itu.
"Sudah selesai, Pak?" si sekretaris menegur setelah atasannya melewati pintu.
"Mas, urus perempuan itu. aku langsung pulang" sahut Revan sembari mempercepat langkahnya.